"Tidak jika dengan ukuran dan olahraga yang tepat," tegas Dr Michael Triangto, SpKO, pakar kedokteran olahraga dari RS Mitra Kemayoran saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu (20/3/2013).
Agar terukur, Dr Michael menganjurkan pemakaian alat deteksi detak jantung yang banyak dijual di pasaran dengan berbagai merek. Cukup ditempelkan di dada, set alarmnya, lalu denyut jantung pun bisa dimonitor dari layar yang diletakkan di tangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Dr Michael juga memberikan beberapa anjuran bagi pasien hipertensi dan sakit jantung yang ingin berolahraga dengan aman dan terkontrol. Anjuran-anjuran yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Sebelum berolahraga periksa dulu ke dokter yang memang merawat sebelumnya, jangan tiba-tiba ke dokter lain yang tidak tau riwayat penyakitnya dan kondisi dirinya.
2. Mengenali medan yang akan ditempuh untuk berolah raga. Jangan tiba-tiba karena sudah merasa kuat ingin melakukan pendakian ke Semeru atau panjat tebing. Mulailah dari tahapan yang rendah.
3. Evaluasi kalau latihannya baik untuk kesehatan berarti akan menunjukkan kondisi yang semakin membaik. Lakukan kontrol rutin.
4. Lakukan program yang dianjurkan dokter, terus perbarui jika mengalami peningkatan. Karena tugas dokter adalah memberikan resep latihan sesuai dengan keadaan penderita.
(up/vit)











































