"Paling menyakitkan umumnya adalah proses melahirkan secara normal, namun hal ini dapat diatasi dengan suntikan ILA dan ELA. Suntikan ini sangat berpengaruh dalam mengurangi nyeri yang dirasakan ibu saat melahirkan. Suntikan ini biasanya diberikan oleh dokter atas permintaan dari pasien," kata dr Frizar Irmansyah, SpOG, dokter kandungan dari RS Pusat Pertamina seperti seperti ditulis Rabu (10/4/2013).
Rasa nyeri selama persalinan normal disebabkan adanya kontraksi rahim sebagai pembukaan jalan lahir untuk mengeluarkan bayi. Rasa nyeri yang dirasakan berbeda-beda tiap individu. Suntikan ILA dan ELA yang dimaksud dr Frizar merupakan metode anastesi atau pembiusan untuk meringankan nyeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kedua teknik ini, saraf yang memberikan respon nyeri dilumpuhkan untuk sementara waktu. Teknik ELA lebih akrab disebut dengan teknik epidural. Epidural sendiri merupakan ruang antara kedua selaput keras dari sumsum tulang belakang. Obat yang digunakan untuk ILA sama seperti epidural, hanya saja dosisnya lebih sedikit.
Jika efek ILA berkurang sebelum proses persalinan selesai, dilakukan suntikan ulang agar ibu melahirkan tidak merasa sakit. Namun ILA bukanlah bius total yang sepenuhnya bisa membebaskan diri dari rasa sakit. Ibu melahirkan terkadang masih merasakan sakit ringan saat kontraksi atau saat dokter memeriksa bukaan jalan lahir.
Dr Frizar menekankan bahwa penting bagi calon ibu untuk mempelajari hal-hal tentang persalinan. Tujuannya untuk mengetahui apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri sehingga operasi dapat dihindari. Namun terkadang, ada ibu melahirkan yang memilih operasi karena dianggap lebih tidak menyakitkan.
"Operasi caesar sebenarnya tidak memiliki rasa sakit saat prosesnya, namun memiliki risiko besar terhadap bayi. Misalnya terjadi perdarahan atau luka operasi pada kulit bayi jika dokter kurang hati-hati," terang dr Frizar.
(pah/up)











































