Dari berbagai jenis jamu yang dikenal di Indonesia, tak salah jika dibilang beras kecur paling eksis karena bisa ditemukan di mana saja. Di bakul tukang jamu gendong manapun pasti ada, bahkan disajikan sebagai welcome drink di restoran.
Ramuannya sangat sederhana, karena hanya terdiri dari bubuk beras dan kencur (Kaempferia galanga L) yang diseduh dalam air. Meski begitu, manfaatnya sangat beragam mulai dari meredakan letih lesu karena kelelahan hingga mengurangi geala masuk angin.
"Kalau yang paling banyak dicari itu ya memang kunyit asam sama beras kencur," kata Lasmi, Ketua Paguyuban Jamu Gendong Lestari saat ditemui detikHealth di rumah produksinya di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, seperti ditulis pada Rabu (17/4/2013).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain karena banyak manfaatnya, beras kencur juga disukai karena rasanya sama sekali tidak pahit seperti bayangan orang kebanyakan tentang jamu. Justru rasanya yang segar membuatnya sering disajikan dalam bentuk es beras kencur sebagai minuman segar, bukan sebagai jamu untuk pengobatan tradisional.
"Jangankan orang dewasa, anak-anak pun sangat menyukai jamu beras kencur. Hal ini karena rasanya memang manis dan tidak terlalu pahit, sehingga anak-anak bila mau belajar minum jamu pasti akan menyukai beras kencur," kata Retno, pengusaha es krim jamu di Matraman.
Meski rasanya segar dan sama sekali tidak pahit, bukan berarti beras kencur bisa diminum berlebihan. Ibu Retno mengingatkan, segala sesuatu pasti tidak baik kalau berlebihan termasuk juga mengonsumsi beras kencur. Menurutnya, 2 hari sekali adalah takaran paling pas untuk minum jamu.
(up/vit)











































