Inilah Reaksi Tubuh yang Mungkin Terjadi Saat Melakukan Detoks

Ulasan Khas Detoks

Inilah Reaksi Tubuh yang Mungkin Terjadi Saat Melakukan Detoks

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Rabu, 24 Apr 2013 12:34 WIB
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Detoks atau detoksifikasi merupakan proses pembersihan racun dari dalam tubuh. Racun tersebut berasal dari berbagai polutan dari lingkungan ataupun dihasilkan dari metabolisme tubuh. Proses ini bisa terjadi secara alami karena tubuh sebenarnya bisa membersihkan diri sendiri.

Namun seiring berjalannya waktu, kemampuan tubuh dalam membersihkan racun mulai berkurang karena proses penuaan. Beberapa ahli menyarankan untuk menjalani detoksifikasi lewat berbagai terapi dan makanan tertentu. Apa saja reaksi yang dialami tubuh akibat detoksifikasi tersebut?

“Puasa bagi umat islam sebenarnya adalah salah satu detoks alami. Saat puasa hari pertama, orang cenderung akan mual, lemas, pusing, dan lain-lain. Efek semacam ini normal terjadi, khususnya di hari-hari pertama melakukan detoks,” kata dr Phaidon L Toruan kepada detikHealth seperti ditulis pada Rabu (24/4/2013).

Dr Phaidon yang merupakan praktisi hidup sehat ini menjelaskan bahwa efek atau reaksi yang dialami tubuh tersebut hanya berlangsung untuk sementara. Setelah proses detoksifikasi berjalan, tubuh akan terasa lebih sehat karena telah mengalami proses pembersihan.

Detoksifikasi sendiri bisa dilakukan dengan berbagai cara. Namun khasiatnya masih menjadi perdebatan tersendiri di kalangan para ahli. Sebagian menganggap proses detoksifikasi sudah bisa dilakukan oleh hati dan tidak perlu menggunakan terapi yang aneh-aneh, sedangkan beberapa ahli berpendapat lain.

Karena metodenya ada berbagai macam, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani proses detoksifikasi. Di samping mencari pertimbangan mengenai manfaat dan kerugiannya, pendapat dokter juga berguna untuk mengetahui kemungkinan efek samping yang bisa dialami akibat menjalani detoksifikasi dengan metode tertentu.

Dalam kasus yang ekstrem, misalnya terhadap pasien narkoba, proses detoksifikasi yang dilakukan bisa lebih rumit karena senyawa kimia sudah sebegitu parahnya mempengaruhi saraf di otak. Efek yang dialami bisa berdampak terhadap kondisi fisik dan psikis pasien. Namun secara umum, reaksi tubuh yang terjadi saat detoksifikasi memang bisa mempengaruhi emosi atau psikis.

"Untuk emosi mungkin saja terjadi. Sebab jika seseorang sedang melakukan detoks, maka karbohidrat yang dikonsumsi akan berkurang. Efeknya gula darah akan menjadi rendah. Hal ini mengakibatkan seseorang menjadi sensitif dan emosi. Untuk menghindarinya, konsumsi buah-buahan secara rutin,” pungkas dr Phaidon.

(pah/vit)
Ulasan Khas Detoks
11 Konten
Walaupun menjadi bahan perdebatan, diet dengan cara detoks masih dipilih untuk menurunkan berat badan. Bagaimana caranya? Simak Ulasan khas kali ini.