Kalah Gengsi dari Darah Tinggi, Darah Rendah Juga Perlu Diwaspadai

Darah Rendah dan Anemia

Kalah Gengsi dari Darah Tinggi, Darah Rendah Juga Perlu Diwaspadai

Putro Agus Harnowo - detikHealth
Rabu, 29 Mei 2013 08:01 WIB
Kalah Gengsi dari Darah Tinggi, Darah Rendah Juga Perlu Diwaspadai
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta - Menyanjung yang tinggi dan menyepelekan yang rendah, itulah tipikal kebanyakan orang saat ini. Bukan hal yang aneh memang karena sesuatu yang tinggi terlihat lebih mencolok, begitu pula untuk urusan tekanan darah. Banyak orang mewaspadai tekanan darah tinggi tapi tak awas dengan tekanan darah rendah.

Ibarat dalam sebuah pertandingan, tekanan darah rendah mirip underdog. Kehadirannya tak terlalu menarik perhatian, namun jika menyerang telak, baru diperhitungkan. Masyarakat lebih sibuk membicarakan tekanan darah tinggi atau hipertensi yang sering berkaitan dengan penyakit jantung dan stroke.

"Masyarakat lebih tahu darah tinggi karena banyak menimbulkan keluhan. Kalau terlalu tinggi pembuluh darah bisa pecah, sedangkan darah rendah paling-paling hanya pingsan dan terkadang belum tentu pusing atau ada keluhan ketika kambuh," kata prof Dr dr Budhi Setianto, Sp JP, FIHA kepada detikHealth seperti ditulis Rabu (29/5/2013).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prof Budhi yang merupakan dokter spesialis di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita ini menjelaskan, untuk menentukan seseorang terkena tekanan darah rendah atau tinggi dapat diperiksa dengan alat ukur yang disebut tensi meter. Untuk masalah risiko bahayanya, memang tekanan darah tinggi jauh lebih berbahaya.

"Kalau tekanan darah rendah itu masih tidak apa-apa. Tetapi kalau tekanan darah tinggi berbahaya karena tidak boleh dibiarkan. Sebab akan memicu risiko stroke, jantung dan sebagainya," terangnya.

Sepaham dengan prof Budhi, mantan ketua Yayasan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), dr Santoso Karo Karo SpJP MPH (K) mengakui bahwa masyarakat lebih banyak tahu tentang tekanan darah tinggi karena perkara edukasi. Media lebih banyak memberitakan bahaya hipertensi ketimbang hipotensi atau tekanan darah rendah.

"Yang paling berbahaya jelas tekanan darah tinggi karena dapat merusak otak, jantung, ginjal dan juga menyebabkan disfungsi ereksi. Kalau darah rendah umumnya tidak ada keluhan. Kalau biasa saja ya tidak apa-apa," terang dr Santoso.

Walau demikian, bukan berarti tekanan darah rendah boleh disepelekan. Dr Santoso menjelaskan bahwa jika tekanan darah anjlok tiba-tiba, misalnya dari 120 mmHg ke 90 mmHg, bisa membikin pusing dan gemetar. Hal ini tentu sangat mengganggu aktifitas dan menurunkan produktifitas.

"Namun ada juga orang yang pembawaannya tekanan darahnya memang rendah," pungkasnya.

(pah/up)
Darah Rendah dan Anemia
14 Konten
Walaupun berbeda, anemia dan darah rendah merupakan dua kondisi yang cukup mengganggu aktivitas Anda. Maka dari itu perlu pencegahan agar Anda tidak mengalami kondisi ini. Caranya? Simak ulasan khas ini.

Berita Terkait