"Yang perlu dipersiapkan ya terutama mental, itu saja sih. Kalau pantangan sesudah atau sebelum sunat itu tidak ada," ungkap DR. dr. Nur Rasyid, SpU(K)., Ketua Departemen Urologi RS Cipto Mangunkusumo Jakarta ketika berbincang dengan detikHealth, seperti ditulis Rabu (26/6/2013).
"Begitu pula dengan pantangan aktivitas itu tidak ada. Hanya saja kalau sudah disunat ya jangan lari-lari dulu sekitar satu hingga 2 hari, selanjutnya sudah bisa beraktivitas seperti biasa," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi menurut dr. Mahdian, di jaman modern seperti sekarang ini pasien sunat tak perlu khawatir terkena teknik clamp yang belakangan sering digunakan untuk khitan dapat segera menutup pembuluh darah dengan sempurna sesaat setelah prosedur khitan selesai dilakukan.
"Dan juga kalau dulu setelah sunat tidak boleh kemana-mana, harus istirahat tidak boleh lewat di bawah jemuran katanya dan duduk saja, kalau sekarang sudah boleh mandi, bermain, bahkan berenang kalau pakai clamp," tukas dr. Mahdian.
Selain itu, sunat modern dapat dilakukan kapanpun sesuai keinginan si anak dan orangtua serta kesediaan dokter yang menanganinya. "Kalau dulu harus pagi-pagi karena masih dingin jadi pembuluh darah masih menciut. Tapi kalau sekarang mau pagi, siang, malam oke saja," tutupnya.
Dengan kata lain, perkembangan teknologi kesehatan tampaknya semakin mempermudah jalannya prosedur khitan, termasuk mengurangi cedera, pendarahan, dan rasa nyeri yang dulunya kerapkali terjadi pada pasien dan menjadi momok bagi banyak anak.
(vit/vit)











































