Usai Puasa Sebulan, Berat Badan Malah Bisa Melonjak Saat Lebaran

Lebaran Sehat Tanpa Timbunan Lemak

Usai Puasa Sebulan, Berat Badan Malah Bisa Melonjak Saat Lebaran

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Rabu, 31 Jul 2013 11:37 WIB
Usai Puasa Sebulan, Berat Badan Malah Bisa Melonjak Saat Lebaran
ilustrasi (Foto: Think Stock)
Jakarta - Adakalanya bulan suci Ramadan sedikit dinodai oleh ulah mereka yang menjalankan ibadah puasa dengan motif menurunkan berat badan. Memang tak ada larangan dan mungkin juga tidak berdosa, hanya saja pastikan upaya dietnya konsisten. Sebab jika tidak, berat badan bisa melonjak usai Lebaran. Lho, kok bisa?

Salah satu alasannya yang seringkali tak disadari adalah karena tidak menjaga pola makan. Saat puasa, pola makan memang lebih teratur karena ada waktu berbuka dan sahur. Namun begitu Lebaran tiba, berbagai hidangan yang menggoda tersaji di depan mata. Kalap, aneka rupa santapan dilahap.

“Berat badan yang sudah turun jadi naik karena makannya tidak terkontrol. Maka dari itu, perhatikan jumlah kalori yang dimakan,” kata Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, spesialis lambung dan pencernaan dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM kepada detikHealth seperti ditulis pada Rabu (31/7/2013).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wajar memang karena sudah lupa diri, berat badan yang semula sudah terjaga jadi naik tak terkira. Agar tidak jadi seperti ini, dr Ari menyarankan untuk menyelingi makanan dengan buah serta sayuran. Tak cukup itu saja, olahraga juga penting. Melakukan aktivitas fisik bisa dilakukan dengan fitness ke gym atau cukup jalan di tempat selama 30 menit.

Senada dengan saran tersebut, dr Nany Leksokumoro, MS, Sp.GK, spesialis gizi dari Omni Hospitals menambahkan agar tidak terlalu banyak makan, menahan diri dan alihkan dengan banyak menyantap buah dan sayur. Sebab sukses tidaknya pengendalian berat badan tergantung pada pengendalian diri individu yang bersangkutan.

“Pertama, porsi yang kita makan jumlahnya berapa? Kedua kita harus selektif memilih makanan. Dan yang ketiga tetap makan, misalnya opor ayam, tapi kuahnya tidak usah ikut dimakan,” terang dr Nany.

Praktiknya, dr Nany mencontohkan, sepotong rendang atau ayam sebaiknya diimbangi dengan banyak makan sayur, buah dan banyak minum air putih. Makanan bersantan, apalagi ditambah gorengan, harus dihindari atau diminimalkan. Tiap kali makan, dibatasi jumlahnya satu potong saja.

“Jadi sehari makan tiga potong lauk. Tapi kalau sayur dan buah tidak perlu dibatasi. Dengan dialihkan ke banyak makan sayur dan buah, maka perut kita kenyang dan jadi tidak nafsu untuk makan yang lain. Buah usahakan buah segar. Kalau dijadikan salad ya tergantung toppingnya, tapi lebih baik buah segar. Jangan dijadikan jus,” ujar dr Nany.

Saran ini amat direkomendasikan terutama buat mereka yang jarang berolahraga. Sebab orang-orang seperti ini seharusnya menyadari bahwa mereka tak boleh banyak-banyak karena tidak banyak bergerak. Sedangkan bagi mereka yang memang sudah terbiasa berolahraga saat puasa, efeknya justru membuat badan jadi lebih bugar.

“Olahraga yang bisa dilakukan misalnya bersih-bersih rumah, apalagi kebetulan sekali tak ada pembantu. Habis makan langsung gerak, bersih-bersih rumah, itu juga termasuk olahraga. Tapi makannya juga jangan terlalu banyak ya, jangan rakuslah,” selorohnya.



(pah/up)
Lebaran sehat tanpa timbunan lemak
12 Konten
Momen Lebaran menjadi salah satu cara 'balas dendam' setelah puasa selama satu bulan. Namun, bila terlalu berlebihan akan menyebabkan timbunan lemak di tubuh.

Berita Terkait