Salah satu alasannya yang seringkali tak disadari adalah karena tidak menjaga pola makan. Saat puasa, pola makan memang lebih teratur karena ada waktu berbuka dan sahur. Namun begitu Lebaran tiba, berbagai hidangan yang menggoda tersaji di depan mata. Kalap, aneka rupa santapan dilahap.
“Berat badan yang sudah turun jadi naik karena makannya tidak terkontrol. Maka dari itu, perhatikan jumlah kalori yang dimakan,” kata Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, spesialis lambung dan pencernaan dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM kepada detikHealth seperti ditulis pada Rabu (31/7/2013).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan saran tersebut, dr Nany Leksokumoro, MS, Sp.GK, spesialis gizi dari Omni Hospitals menambahkan agar tidak terlalu banyak makan, menahan diri dan alihkan dengan banyak menyantap buah dan sayur. Sebab sukses tidaknya pengendalian berat badan tergantung pada pengendalian diri individu yang bersangkutan.
“Pertama, porsi yang kita makan jumlahnya berapa? Kedua kita harus selektif memilih makanan. Dan yang ketiga tetap makan, misalnya opor ayam, tapi kuahnya tidak usah ikut dimakan,” terang dr Nany.
Praktiknya, dr Nany mencontohkan, sepotong rendang atau ayam sebaiknya diimbangi dengan banyak makan sayur, buah dan banyak minum air putih. Makanan bersantan, apalagi ditambah gorengan, harus dihindari atau diminimalkan. Tiap kali makan, dibatasi jumlahnya satu potong saja.
“Jadi sehari makan tiga potong lauk. Tapi kalau sayur dan buah tidak perlu dibatasi. Dengan dialihkan ke banyak makan sayur dan buah, maka perut kita kenyang dan jadi tidak nafsu untuk makan yang lain. Buah usahakan buah segar. Kalau dijadikan salad ya tergantung toppingnya, tapi lebih baik buah segar. Jangan dijadikan jus,” ujar dr Nany.
Saran ini amat direkomendasikan terutama buat mereka yang jarang berolahraga. Sebab orang-orang seperti ini seharusnya menyadari bahwa mereka tak boleh banyak-banyak karena tidak banyak bergerak. Sedangkan bagi mereka yang memang sudah terbiasa berolahraga saat puasa, efeknya justru membuat badan jadi lebih bugar.
“Olahraga yang bisa dilakukan misalnya bersih-bersih rumah, apalagi kebetulan sekali tak ada pembantu. Habis makan langsung gerak, bersih-bersih rumah, itu juga termasuk olahraga. Tapi makannya juga jangan terlalu banyak ya, jangan rakuslah,” selorohnya.
(pah/up)











































