Kebiasaan 'Balas Dendam' Jadi Faktor Utama Badan Melar Usai Lebaran

Lebaran Sehat Tanpa Timbunan Lemak

Kebiasaan 'Balas Dendam' Jadi Faktor Utama Badan Melar Usai Lebaran

Erninta Afryani Sinulingga - detikHealth
Rabu, 31 Jul 2013 14:31 WIB
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta - Balas dendam, mungkin ini adalah salah satu aksi yang pertama kali Anda pikirkan saat Lebaran datang. Eits, tunggu dulu, balas dendam di sini bukan berarti membalas tindakan orang lain, melainkan balas dendam terhadap makanan setelah sebulan berpuasa.

Alhasil, berat badan akan bertambah setelahnya. Tetapi, apakah benar kebiasaan inilah yang menjadi penyebab utama badan menjadi melar?

Menurut Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH memang benar budaya ini adalah penyebab bertambahnya berat badan. Oleh sebab itu dr Ari menyarankan budaya seperti ini harus dihindari.

"Jangan sampai terjadi sindrom yoyo yaitu berat badan yang kita lepas lebih sedikit dari yang kita kembalikan. Saat puasa kita tahan berat badan turun 3 kg, setelah puasa berat badannya malah baliknya lebih gede," ujar dokter yang berpraktik di RSCM ini saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu, (31/7/2013)

Kemudian, senada dengan pendapat dr Ari, dr Titi Sekarindah, MS, SpGK seorang Pakar Gizi Rumah Sakit Pusat Pertamina mengatakan bahwa dari beberapa kasus memang seperti itu yang terjadi.

"Iya, puasa turun 2 kg terus setelah lebaran bisa naik jadi 4 kg. Itu kan lebih dari sebelumnya. Dari beberapa kasus memang itu yang sering terjadi, cuma beberapa hari setelah lebaran, naiknya banyak," katanya.

Nah, untuk menghindari bertambahnya berat badan secara tiba-tiba sebaiknya hindari tindakan 'kalap' saat menikmati sajian Lebaran. Jangan sampai pola sehat yang sudah dijaga saat berpuasa justru rusak saat Lebaran tiba.

(vit/vit)
Lebaran sehat tanpa timbunan lemak
12 Konten
Momen Lebaran menjadi salah satu cara 'balas dendam' setelah puasa selama satu bulan. Namun, bila terlalu berlebihan akan menyebabkan timbunan lemak di tubuh.