Dengan high heels, wanita akan merasa tampak tinggi, jenjang dan seksi. Pantat dan betisnya terangkat, membuat lekukan tubunya makin kentara. Tapi seringkali rasa nyeri menjadi konsekuensi yang harus ditanggung jika memakainya terlalu lama. Pengaruhnya juga bisa sampai ke dada.
"Pemakaian sepatu hak tinggi bisa saja sih berhubungan dengan pengenduran payudara. Bahkan bisa membuatnya jadi agak menyamping karena perubahan postur tubuh," kata dr Meidy H Triangto, SpKFR ketika dihubungi detikHealth seperti ditulis pada Rabu (14/8/2013).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan akan menyesuaikan diri saat kaki berjalan, maka mau tidak mau, lutut juga akan ikut bergerak ke depan. Akibatnya otot bisa mengendur, postur tubuh tak lagi lurus dan bisa menyebabkan skoliosis atau melengkungnya tulang belakang yang ikut mempengaruhi penampilan payudara.
Namun dr Haidir Suleiman, MM, SpRM dari departemen rehabilitasi medik RS Puri Indah memiliki pendapat yang agak berbeda. Menurutnya pengaruh high heels terhadap kekencangan payudara masih samar, sebatas pada perubahan titik tumpu berat tubuh.
"Enggak ada hubungannya itu (high heels dengan kendurnya payudra). Pengaruhnya ada pada poros tubuh saja, di center of gravity tubuh kita," terangnya.
Yang jelas, beberapa penelitian telah menemukan bahwa dengan mengenakan hak tinggi, tubuh akan cenderung condong ke depan sepanjang waktu. Akibatnya dapat menambah tekanan pada tulang belakang bagian atas yang mengarikutah ke leher, punggung, dan nyeri bahu.
(pah/vit)











































