Stroke Hingga TBC Diyakini Bakal Sembuh dengan Terapi Sengat Lebah

Terapi Kesehatan dengan Binatang

Stroke Hingga TBC Diyakini Bakal Sembuh dengan Terapi Sengat Lebah

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Rabu, 21 Agu 2013 11:00 WIB
Stroke Hingga TBC Diyakini Bakal Sembuh dengan Terapi Sengat Lebah
terapi sengat lebah (Foto: Dian/detikHealth)
Jakarta - Beberapa penyakit tertentu diketahui sulit sembuh dengan pengobatan medis. Alhasil beberapa orang lari ke pengobatan alternatif, misalnya yang memanfaatkan khasiat binatang. Salah satu yang kerap dicoba adalah terapi sengat lebah.

Diungkapkan oleh Drs. Wima Mulaji Harsono, Akp, terapis Klinik Terapi Sengat Lebah yang terletak di Jl Dermaga, Duren Sawit, Jakarta Timur, kepada detikHealth seperti ditulis pada Rabu (21/8/2013), penyakit yang bisa diatasi dengan terapi sengat lebah antara lain:

1. Stroke

ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Stroke merupakan suatu kondisi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak terganggu dan akibatnya beberapa bagian tubuh menjadi kaku. Menurut Wima, hampir 99 persen bagian tubuh yang kaku pada pasien stroke akan langsung bereaksi setelah disengat lebah, meskipun hanya sebagai reaksi sementara saja.

"Stroke yang sudah lebih dari 5 tahun maka waktu pengobatannya butuh waktu sekitar 6 bulan dengan kedatangan 2 kali seminggu. Sementara jika stroke kurang dari 5 tahun, waktu yang dibutuhkan sekitar 3 bulan dengan kedatangan 2 kali seminggu," papar Wina.

2. Kolesterol

ilustrasi (Foto: Thinkstock)
"Kalau kadar kolesterol di bawah 200 rata-rata bisa sembuh setelah 10 kali kedatangan. Tapi jika di atas 200, maka bisa 15 sampai 20 kedatangan," ungkap Wima yang merupakan lulusan pendidikan Biologi di Universitas Soedirman, Purwokerto.

Selain diterapi, Wima menekankan perlunya kerjasama dari pasien untuk mengimbangi pengobatan yang diberikan dengan rutin olahraga untuk membakar lemak dan tidak mengonsumsi makanan berlemak.

3. Asam urat

ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Menurut Wima, untuk penyakit asam urat biasanya akan disengat di bagian yang sakit seperti di persendian lutut. Sementara untuk Rheumatoid Arthritis (RA) atau encok biasanya di pinggang.

"Kalau kadar asam uratnya sekitar 10 cukup diobati dengan beberapa kali kedatangan, tapi jika sudah di atas 14 itu akan memakan waktu lebih lama," ujar Wima yang juga mengenyam pendidikan akupuntur umum dan akupuntur kecantikan di Yayasan Akupuntur Indonesia.

4. Diabetes

ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Untuk diabetes, menurut Wima diabetes dengan luka kering lebih mudah diterapi dibandingkan yang basah karena lebih mudah terluka dan saat disengat akan membentuk bisul. Jika pasien melihat bisul sebagai efek negatif, biasanya ia enggan berobat lagi.

"Padahal itu sebenarnya proses awal dari pengobatan karena titik sengat utama diabetes ada di pankreas. Jika ada bisul dan tidak disengat lagi justru gula darahnya akan naik dan menyuburkan si bakteri. Dengan disengat lagi maka bakterinya akan mati akibat venom lebah," ungkap Wima.

5. Liver

ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Liver atau yang lebih dikenal dengan hepatitis merupakan penyakit peradangan pada sel-sel hati. Sementara hati merupakan organ penting yang berfungsi menyaring segala sesuatu yang masuk dalam tubuh.

"Penyakit liver bersifat membuat pasiennya menjadi lemah. Oleh sebab itu, saat mengobati pasien liver, saya memberi madu untuk menaikkan daya tahan tubuh si pasien," papar Wima.

6. Tuberkulosis atau TBC

ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Khusus untuk mengobati tuberkulosis atau TBC, Wima biasanya akan menambhakan kombinasi propolis untuk membantu kesembuhan si pasien.

"Saat disengat lebah, bakterinya akan dilemahkan dan ini memungkinkan kuman untuk tumbuh. Maka dari itu sengatan lebah dikombinasikan dengan propolis untuk meningkatkan pertahanan tubuh karena propolis bertindak sebagai antibiotik alami yang tidak menimbulkan resistensi," ujar Wima.
Halaman 2 dari 7
Stroke merupakan suatu kondisi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak terganggu dan akibatnya beberapa bagian tubuh menjadi kaku. Menurut Wima, hampir 99 persen bagian tubuh yang kaku pada pasien stroke akan langsung bereaksi setelah disengat lebah, meskipun hanya sebagai reaksi sementara saja.

"Stroke yang sudah lebih dari 5 tahun maka waktu pengobatannya butuh waktu sekitar 6 bulan dengan kedatangan 2 kali seminggu. Sementara jika stroke kurang dari 5 tahun, waktu yang dibutuhkan sekitar 3 bulan dengan kedatangan 2 kali seminggu," papar Wina.

"Kalau kadar kolesterol di bawah 200 rata-rata bisa sembuh setelah 10 kali kedatangan. Tapi jika di atas 200, maka bisa 15 sampai 20 kedatangan," ungkap Wima yang merupakan lulusan pendidikan Biologi di Universitas Soedirman, Purwokerto.

Selain diterapi, Wima menekankan perlunya kerjasama dari pasien untuk mengimbangi pengobatan yang diberikan dengan rutin olahraga untuk membakar lemak dan tidak mengonsumsi makanan berlemak.

Menurut Wima, untuk penyakit asam urat biasanya akan disengat di bagian yang sakit seperti di persendian lutut. Sementara untuk Rheumatoid Arthritis (RA) atau encok biasanya di pinggang.

"Kalau kadar asam uratnya sekitar 10 cukup diobati dengan beberapa kali kedatangan, tapi jika sudah di atas 14 itu akan memakan waktu lebih lama," ujar Wima yang juga mengenyam pendidikan akupuntur umum dan akupuntur kecantikan di Yayasan Akupuntur Indonesia.

Untuk diabetes, menurut Wima diabetes dengan luka kering lebih mudah diterapi dibandingkan yang basah karena lebih mudah terluka dan saat disengat akan membentuk bisul. Jika pasien melihat bisul sebagai efek negatif, biasanya ia enggan berobat lagi.

"Padahal itu sebenarnya proses awal dari pengobatan karena titik sengat utama diabetes ada di pankreas. Jika ada bisul dan tidak disengat lagi justru gula darahnya akan naik dan menyuburkan si bakteri. Dengan disengat lagi maka bakterinya akan mati akibat venom lebah," ungkap Wima.

Liver atau yang lebih dikenal dengan hepatitis merupakan penyakit peradangan pada sel-sel hati. Sementara hati merupakan organ penting yang berfungsi menyaring segala sesuatu yang masuk dalam tubuh.

"Penyakit liver bersifat membuat pasiennya menjadi lemah. Oleh sebab itu, saat mengobati pasien liver, saya memberi madu untuk menaikkan daya tahan tubuh si pasien," papar Wima.

Khusus untuk mengobati tuberkulosis atau TBC, Wima biasanya akan menambhakan kombinasi propolis untuk membantu kesembuhan si pasien.

"Saat disengat lebah, bakterinya akan dilemahkan dan ini memungkinkan kuman untuk tumbuh. Maka dari itu sengatan lebah dikombinasikan dengan propolis untuk meningkatkan pertahanan tubuh karena propolis bertindak sebagai antibiotik alami yang tidak menimbulkan resistensi," ujar Wima.

(vit/vit)

Terapi Kesehatan dengan Binatang
12 Konten
Ketika sakit, beberapa orang tidak hanya mengandalkan pengobatan medis. Pengobatan dengan mengandalkan hewan tertentu pun dilakukan. Yuk, simak ulasan terapi menggunakan hewan.
Berita Terkait