"Dampaknya sama saja. Bedanya mungkin di gejalanya saja. Kalau anak-anak karena cacing di tubuh ini tadi bikin malnutrisi, zat gizi di tubuh kan turun, terus IQ-nya turun juga, kecerdasannya berkurang. Kalau pada orang dewasa, karena dia malnutrisi bisa lemah, susah berkonsentrasi," tandas Prof. dr. Supargiyono, DTM&H., SU., Sp.Par(K) saat dihubungi detikHealth, dan ditulis pada Rabu (25/9/2013).
Tak hanya itu, menurut Kepala Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta ini, penderita cacingan juga bisa terkena anemia karena setiap cacing yang berhasil masuk ke dalam tubuh mampu menghisap darah manusia hingga 0,05 cc/hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun jangan keburu panik. Cacingan bukanlah penyakit serius meski tak dapat disepelekan. Pengobatannya pun sederhana, yaitu hanya dengan meminum obat cacing.
Berdasarkan keterangan Prof. Supargiyono, obat cacing bersifat menekan atau menghentikan pertumbuhan telur-telur cacing di dalam tubuh tadi agar tidak menjadi larva, tumbuh dewasa, hingga berkembang biak lagi, dan seterusnya. Dengan begitu, produksi telur dan larva cacing di dalam tubuh pun terhenti.
"Minum obat cacing dua kali setahun dan jaga kebersihan itu saja sudah cukup efektif," pungkasnya. Selain itu perlu dibiasakan cuci tangan, menggunting kuku secara teratur (karena telur cacing bisa sembunyi di balik kuku) dan BAB di WC yang airnya ditampung di septic tank agar cacingan tak mudah menjangkit.
(vit/mer)











































