Diabetes merupakan penyakit yang kaya komplikasi. Kadar gula darah yang terus-menerus tinggi akan meracuni tubuh dan bisa menimbulkan kerusakan atau komplikasi. Jika komplikasi terjadi akan menimbulkan penebalan dinding pembuluh darah dan mengakibatkan penyempitan pembuluh darah.
"Komplikasi sebenarnya terjadi karena sifat gula yang bisa membentuk radikal bebas, di mana itu merusak dinding endotel pembuluh darah. Sehingga, struktur jaringannya berubah sehingga timbullah rantai kerusakan permanen di sistem tubuh," jelas dr Agastja Wisjnu Wardhana, SpPD, FINASIM (RS Polri Kramat Jati dan RS Selapa Polri Lebak Bulus), saat berbincang dengan detikHealth, ditulis pada Rabu (13/11/2013).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan proses dan jangka waktu terjadinya, komplikasi diabetes mellitus dibedakan menjadi 2 jenis yakni jangka panjang dan jangka pendek. Komplikasi jangka panjang bersifat kronis, sedangkan komplikasi jangka pendek sifatnya akut dan sama-sama bisa mematikan.
Bagian tubuh yang paling sering diserang oleh komplikasi diabetes dalam jangka panjang adalah pembuluh darah. Itu pun masih dibagi lagi menjadi 2 macam berdasarkan jenis pembuluh darahnya, yakni pembuluh darah besar dan pembuluh darah kecil.
Komplikasi jangka panjang pada pembuluh darah besar bisa memicu berbagai penyakit mematikan seperti sakit jantung, stroke dan penyakit pembuluh darah tepi. Penyakit-penyakit tersebut sudah cukup dikenal sebagai pembunuh nomor satu di dunia selain kanker.
"Kalau pembuluh darah rusak, pembuluh darah besar di otak itu bisa mengakibatkan stroke, kalau di kaki bisa diamputasi, kalau jantung ya menyebabkan penyakit jantung. Kalau pembuluh darah kecil di mata bisa mengakibatkan kebutaan dan di ginjal ya menyebabkan ginjal tidak bisa berfungsi dengan baik sehingga pasien harus melakukan cuci darah," tutur Prof Sidartawan Soegondo, MD, PhD, FACE, Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia).
(mer/vit)











































