"Komplikasi bisa timbul ketika gula darahnya tidak terkontrol dengan baik. Maka dari itu, rutinlah kontrol ke dokter setiap sebulan atau tiga bulan sekali," ujar Prof Sidartawan Soegondo, MD, PhD, FACE, Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia), saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (13/11/2013).
Selain itu, para diabetesi atau orang dengan diabetes juga harus selalu mengontrol HbA1c-nya. Namun ingat, Prof Sidartawan menegaskan bahwa patokan angka normal HbA1c dan gula darah untuk setiap orang berbeda-beda. Angka ini bergantung pada kondisi mereka, usia, memiliki komplikasi apa saja, dan sudah berapa lama hidup dengan diabetes.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sependapat dengan Prof Sidartawan, dr Agastja Wisjnu Wardhana, SpPD, FINASIM, dokter spesialis penyakit dalam RS Polri Kramat Jati, juga menuturkan bahwa gula darah yang tidak terkontrol dengan baik akan meningkatkan risiko komplikasi pada diabetesi.
"Kalau tidak ada penyakit lain, menurut literatur barat komplikasi biasanya timbul lima tahun kemudian, tapi itu bisa lebih cepat terjadi jika ada faktor lain seperti trigliserida tinggi, kolesterol, atau hipertensi," tutur dr Agastja, yang juga praktik di RS Selapa Polri Lebak Bulus.
dr Agastja merasa pengontrolan gula darah tetap di angka normal merupakan kunci untuk mengurangi risiko komplikasi. Sebab jika gula darah bisa terkontrol dengan baik, komplikasi pada diabetesi bisa ditunda sampai 25 tahun.
(vit/vit)











































