"Gula darah yang tinggi bisa menyebabkan kaburnya penglihatan yang sering disebut retinopati diabetic," kata dr Agastja Wisjnu Wardhana, SpPD, FINASIM dari RS Polri Kramat Djati seperti ditulis Rabu (14/11/2013).
Gula darah yang tidak terkontrol pada pasien diabetes juga mengakibatkan kebutaan dengan cara lain. Di antaranya dengan menyebabkan cairan bola mata mengental, atau melalui gangguan pada lensa mata yang mengakibatkan katarak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu dr Tri Juli Edi Tarigan, SpPD dari RS Cipto Mangunkusumo mengatakan, dampak diabetes terhadap sistem penglihatan bisa lebih luas lagi. Pembuluh darah kecil di saraf bola mata bisa rusak, suplai darah berkurang dan terjadi rembesan cairan. Kondisi ini menyebabkan mata rusak dan retina mengalami gangguan.
"Bisa katarak juga bahkan glukoma," kata dr TJ, demikian ia biasa disapa.
Senada dengan dr Agastja, Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Prof Sidartawan Soegondo, MD, PhD, FACE juga berpendapat bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Gula darah harus selalu terkontrol bila tidak ingin terjadi gangguan pada mata.
"Tapi kalau sudah buta ya tidak bisa diobati," kata Prof Sidarta.
(up/vit)











































