"Cara mengatasinya dengan dilihat ada kuman atau tidak di lukanya lalu dikeluarkan kumannya, dibersihkan, lalu dikompres dan diberi antibiotik supaya lukanya mengering dan kumannya mati," kata dr Agastja Wisjnu Wardhana, SpPD, FINASIM dari RS Polri Kramat Jati dalam perbincangan dengan detikHealth, Rabu (13/11/2013).
Menurut dr Agastja, jaringan pasien diabetes cenderung mati sehingga tidak bisa meregenerasi jaringan baru. Selain itu juga tidak bisa mengerahkan sel darah putih untuk membunuh kuman yang masuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gula darah tinggi juga bisa menimbulkan nanah spontan kalau luka. Ditambah lagi ada gangguan saraf tepi yang membuat kakinya tidak berasa saat luka," ucap dokter yang biasa disapa dr TJ ini.
Luka di kaki pasien diabetes memang tidak boleh diambaikan. Sebab jika sudah infeksi parah, konsekuensi seriusnya adalah amputasi.
Jika saraf sudah rusak mengakibatkan pasien diabetes tidak dapat merasakan sensasi panas dan sakit di kaki, sehingga jika ia tertusuk paku atau terkena batu tidak berasa yang akhirnya menyebabkan luka dan infeksi. Gejala umum dari kerusakan saraf ini adalah rasa baal (mati rasa) dan kelemahan di kaki.
(vit/up)











































