Kaki Membusuk hingga Amputasi karena Diabetes

Pahitnya Komplikasi Kencing Manis

Kaki Membusuk hingga Amputasi karena Diabetes

Rahma Lillahi Sativa, Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Rabu, 13 Nov 2013 17:07 WIB
Kaki Membusuk hingga Amputasi karena Diabetes
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Pada sejumlah bagian tubuh diabetesi atau pasien sakit gula, terutama kaki, mungkin kerap ditemukan adanya luka menghitam dan konon hanya bisa diatasi dengan prosedur amputasi. Apa yang sebenarnya terjadi?

Luka menghitam itu seringkali disebut dengan gangrene. Gangrene ditandai dengan jaringan yang mati berwarna kehitaman dan berbau busuk karena adanya pembusukan oleh bakteri.

Awalnya daerah yang terkena akan berwarna merah, tetapi lama kelamaan berubah menjadi cokelat, dan apabila sudah parah akan berwarna hitam, yang menandakan jaringan sudah mati. Namun sebenarnya gangrene tak lain salah satu gejala turunan dari diabetes yang disebut peripheral arterial disease (PAD) atau penyakit pembuluh darah tepi. Penyakit ini diawali dengan sumbatan pada pembuluh darah, biasanya di kaki. Pasien diabetes yang kakinya mengalami PAD ini seringkali disebut dengan kaki diabetik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembuluh darah tersumbat, aliran darah menurun, kadar oksigen dalam darah pun berkurang. Jadinya organ (kaki) tidak berfungsi dengan baik. Awalnya bisa terasa baal atau mati rasa," papar dr Em Yunir, SpPD-KEMD, Kepala Divisi Metabolik Endokrinologi Departemen IPD FKUI/RSCM dalam seminar 'Kaki Diabetik, Haruskah Selalu Diamputasi?' yang diselenggarakan pada akhir Oktober 2013.

"Kemudian terluka, lukanya tidak sembuh-sembuh. Bahkan lukanya bisa semakin parah, meluas, dan busuk. Karena aliran darah tidak lancar, sehingga tidak terjadi proses penyembuhan," tambahnya.

Lalu mengapa banyak pasien diabetes yang mengalami gangrene? "Karena biasanya orang tidak bisa berobat akibat faktor biaya. Apalagi berobat seperti itu enggak bisa hanya sekali. Jadi ya bisa sampai membusuk dan ini harus diamputasi," tutur dr Agastja Wisjnu Wardhana, SpPD, FINASIM, dokter yang berpraktik di RS Polri Kramat Jati dan RS Selapa Polri Lebak Bulus saat dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (13/11/2013).

Jika tak keburu diamputasi, dikhawatirkan luka yang ada pada organ diabetesi akan semakin parah dan membahayakan kondisi bagian tubuh lainnya. Luka itu bisa saja menjadi tempat bersarangnya kuman yang menyebabkan infeksi pada organ yang sudah membusuk malah semakin membesar.

Untuk itu agar tidak terjadi komplikasi seperti gangrene pada diabetesi, dr Tri Juli Edi Tarigan, SpPD. dari RS Dr. Cipto Mangunkusumo menekankan pentingnya deteksi dini. "Dan bagi para diabetesi, perlakukanlah kaki seperti wajah, selalu diperhatikan setiap hari kalau-kalau ada perubahan misal kapalan atau ada jamur, segera diobati," imbuhnya.

(up/vit)
Pahitnya komplikasi kencing manis
13 Konten
Memiliki penyakit kencing manis atau diabetes menjadi momok sendiri bagi mereka yang mengalami. Terlebih, diabetes menyebabkan banyak komplikasi apabila tidak dicegah.

Berita Terkait