1. Siklus bulanan
|
|
Hal yang sama juga disampaikan dr Hari Nugroho, SpOG. Menurut dokter kandungan RS dr Soetemo, Surabaya, ini siklus haid normal terjadi antara 21-35 hari dengan variasi normal sampai 3 hari tiap siklusnya.
"Misalnya begini, siklus (bulan) ini 24 hari, siklus (bulan) depan 27 hari, kemudian 25 hari, maka masih dalam range normal. Jika siklus (bulan ini) 28 hari kemudian berikutnya 21, berikutnya lagi 35, berarti tidak normal," tutur dr Hari Nugroho, SpOG.
2. Jumlah darah
|
|
3. Durasi menstruasi
|
|
4. Darah haid
|
|
Tahapan warna darah haid sebetulnya sangat bervariasi dan tidak pernah menjadi patokan pasti dalam menentukan status kesehatan. Terkadang memang keluar darah berupa gumpalan, masih normal, tidak perlu khawatir. Dianggap tidak normal bila volumenya lebih dari biasanya.
"Darah menggumpal itu kalau terlalu banyak juga tidak wajar. Jadi kan darah haid itu sebenarnya berbeda dengan darah yang biasa kalau misalnya cek darah lab, darah haid itu tidak gampang beku karena di dalamnya terkandung pengencer darah," jelas dr Frizar Irmansyah, SpOG (K), dokter kandungan dari Rumah Sakit Pusat Pertamina.
Nah, jika darah haid terlalu banyak, maka darah yang keluar bisa menggumpal-gumpal. Hal ini terjadi karena mulut rahim yang kecil, sehingga butuh pompa ekstra bagi darah yang menggumpal-gumpal itu untuk melewatinya dan itulah yang menyebabkan nyeri. Segera cek ke dokter jika terjadi nyeri hebat dan darah yang menggumpal banyak.
5. Pre Menstrual Syndrome
|
|
PMS pada wanita gejalanya berbeda antara individu satu dengan lainnya. Diantaranya adalah perubahan emosi (marah-marah), nyeri payudara, berjerawat, nafsu makan meningkat dan mudah lelah masih dikatakan normal.
6. Nyeri haid
|
|
Tidak nyeri sama sekali tetapi haid lancar juga masih dikatakan normal. Apabila nyeri memanjang sampai 7 hari atau bahkan lebih sebaiknya diperiksakan ke dokter.
"Nyeri haid masih bisa dikatakan wajar jika wanita itu paling tidak masih bisa beraktivitas. Tapi bukan berarti bisa diremehkan, sebaiknya tetap diperiksakan ke dokter jika setiap bulannya selalu merasa nyeri dan nanti baru bisa dipastikan normal atau tidaknya bergantung penyebab si nyeri itu sendiri," jelas dr Nando.
Halaman 2 dari 7











































