Namun, di samping itu ada pula yang bersikap santai alias biasa-biasa saja, seperti yang dialami Anindiati. Karyawan swasta di Jakarta ini mengatakan, "Enggak takut atau malu karena sebelumnya udah dijelasin sama mama. Aku haid kelas enam SD dan mulai dijelasin sama mama dari kelas lima SD. Paling pertama-tama pas pake pembalut masih berantakan gitu".
Menanggapi berbagai reaksi yang kemungkinan dihadapi anak gadis saat haid pertama kali, psikolog Ratih Zulhaqqi M.Psi mengatakan yang bisa orang tua lakukan bukan hanya sekadar pendampingan, tetapi juga persiapan. Caranya dengan menjelaskan tentang pendidikan seks, termasuk apa itu haid dan fungsinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, menurut Ratih lingkungan sekolah dan teman-teman juga harus dipersiapkan, sebab bisa saja dari persepsi teman-teman yang sudah haid terlebih dahulu anak mendapat informasi lain, misalnya haid itu menyeramkan atau menakutkan. Peran guru pun harus diikutsertakan.
"Kalau anak takut dan menangis di sekolah, maka selain menenangkan guru juga harus mengakomodir. Dibandingkan bilang 'sudah jangan menangis', lebih baik bilang 'yuk kita bersihkan darahnya dan ini pembalutnya'. Dengan begitu anak akan sadar bahwa haid itu bukan sesuatu yang menyeramkan atau perlu ditangisi, tapi dihadapi dan diatasi," jelas Ratih.
Senada dengan Ratih, psikolog Dr.Rose Mini, M.Psi mengatakan jangan menakuti anak dengan keadaannya. Juga jangan memberinya beban misal dengan berkata kalau haid tidak boleh bermain dengan anak laki-laki karena akan membuat anak bingung. Cukup diceritakan bahwa semua wanita pasti haid dan itu artinya sehat.
"Ceritakan sedikit tentang apa itu haid. Cara merawat diri saat haid. Katakan juga dia harus menyayangi badannya, jangan membiarkan siapapun memegang badannya dan sering cerita tentang reproduksi," tutur wanita yang akrab disapa Bunda Romi ini.
Nah, berikut ini tips untuk orang tua dalam mempersiapkan putrinya menghadapi haid pertama:
1.Beritahu anak apa-apa saja yang harus mereka lakukan saat nanti mendapatkan haid kali pertama. Beri penjelasan apa saja yang bisa mereka lakukan saat nanti haid.
2. Jika anak mengeluhkan adanya hal-hal yang tidak enak berkaitan dengan pre menstrual syndrome (PMS), misalnya seperti cepat capek, nyeri, atau mudah marah, ajarkan bahwa itu merupakan salah satu efek dari haid. Ajarkan juga cara-cara yang lebih practical untuk mengatasinya, misalnya kalau ia mengeluh kakinya mudah pegal, sarankan untuk tidur dengan posisi kaki agak tinggi.
(rdn/vit)











































