Keluar Cairan dari Miss V Sebelum Periode Haid, Perlukah Dikhawatirkan?

Ulasan Khas Cairan Miss V

Keluar Cairan dari Miss V Sebelum Periode Haid, Perlukah Dikhawatirkan?

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Rabu, 15 Jan 2014 10:30 WIB
Keluar Cairan dari Miss V Sebelum Periode Haid, Perlukah Dikhawatirkan?
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Biasanya cairan vagina muncul lebih banyak menjelang periode haid. Namun beberapa wanita justru mengeluhkan seringnya mengalami produksi cairan vagina 'berlebihan' meski belum memasuki periode haid. Apakah hal tersebut perlu dikhawatirkan?

Diungkapkan dr Hari Nugroho, SpOG, Divisi Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr Soetomo Surabaya, kepada detikHealth, selama konsistensi cairan vagina yang keluar memiliki ciri-ciri normal seperti berwarna jernih atau agak keputihan, tidak berbau, tidak menimbulkan gatal, tidak berwarna putih dan tidak mempunyai konsistensi seperti 'susu pecah', maka produksi berlebihan tak perlu dikhawatirkan.

"Tidak perlu khawatir. Terkadang faktor psikologi dan kelelahan bisa membuat produksi cairan yang berlebih," ujar dr Hari kepada detikHealth seperti ditulis pada Rabu (15/1/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, dr Irfan Mulyana Mustofa, SpOG, spesialis kebidanan dan kandungan RSUD Leuwiliang Bogor, mengungkapkan bahwa cairan vagina (vaginal discharge) atau yang lebih dikenal dengan istilah keputihan, tak semuanya bersifat abnormal atau patologis. Secara normal, cairan ini akan banyak diproduksi pada saat sebelum atau sesudah haid, menjelang ovulasi, hamil, saat terangsang menjelang berhubungan intim, dan pada bayi perempuan yang baru lahir.

Menurutnya produksi berlebihan tak melulu harus dikhawatirkan. Justru yang perlu dikhawatirkan adalah ketika 'penampakannya' secara fisik berwarna putih, kekuningan atau kehijauan, berbau amis, serta menimbulkan rasa gatal.

Jika sebenarnya cairan vagina yang diproduksi termasuk dalam ciri-ciri normal, namun dirasa berlebihan dan cukup mengganggu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi produksinya. Di antaranya minum 1-2 gelas air putih sebelum bercinta, menyiram organ intim dengan air dingin sebelum bercinta, dan gunakan kain handuk saat bercinta untuk mengusap kelebihan cairan tersebut.

Untuk menghindari munculnya keputihan abnormal yang umumnya disebabkan oleh infeksi dan jamur, perhatikan selalu peningkatan kelembaban daerah vagina. Prioritaskan pola kebersihan daerah organ intim dan kurangi pemakaian pakaian di bagian bawah dari bahan yang tidak menyerap keringat.

(ajg/vit)
Ulasan khas cairan Miss V
14 Konten
Saat sedang bercinta dengan pasangan, alat kelamin wanita akan menghasilkan cairan. Namun, masih banyak belum mengetahui tentang fakta cairan di Miss V.

Berita Terkait