"Untuk infeksi jamur dan bakteri, seringkali terjadi karena perubahan suasana asam-basa di dalam vagina. Akibat tidak seimbangnya kuman baik dan kuman jahat, mengakibatkan lingkungan vagina menjadi tempat yang nyaman untuk tumbuhnya bakteri dan jamur," ucap dr Hari Nugroho, SpOG dari Divisi Obstetri dan ginekologi RSUD Dr Soetomo Surabaya, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (15/1/2014).
Sedangkan infeksi HPV, herpes genital dan parasit Gardenella vaginalis yang menimpa perempuan penyebabnya adalah hubungan seks yang tidak bersih dan tidak sehat. Untuk itu menjaga kebersohan daerah genital dengan baik adalah keharusan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ventilasi ini menghindari suasana vagina menjadi lembab dan akhirnya tempat pertumbuhan bakteri dan jamur. Hindari seks berganti-ganti pasangan, dan lakukan hubungan seks hanya dengan pasangan resmi. Stay faithful," pesan dr Hari.
Pertumbuhan jamur atau reaksi alergi pada vagina bisa memicu gatal-gatal. Di vagina, sebenarnya terdapat bakteri baik yang penting menjaga keseimbangan pH. Namun ketika pertumbuhan bakteri sangat berlebih atau ketika bakteri jahat mulai mendominasi vagina, gatal-gatal mulai terasa. Tak hanya itu terkadang muncul pula bau tidak sedap dan sensasi terbakar.
Jamur bisa muncul karena aktivitas seks, asupan gula berlebihan dalam tubuh, antibiotik, dan lemahnya sistem kekebalan tubuh. Bahkan iritasi kimia yang dikarenakan mencuci vagina dengan sabun tertentu bisa membuat ketidakseimbangan skala pH di vagina yang akhirnya menyebabkan gatal-gatal.
Untuk mengatasinya, Anda bisa mengambil obat oral atau gel yang memberikan efek menenangkan pada vagina. Selain itu hindarilah asupan yang manis seperti minuman manis atau kue-kue karena meningkatkan pertumbuhan ragi dalam vagina.
(vit/up)











































