Toilet Jongkok Vs Toilet Duduk, Mana yang Lebih Sehat di Mata Dokter?

Wasir dan Masalah Anus

Toilet Jongkok Vs Toilet Duduk, Mana yang Lebih Sehat di Mata Dokter?

Zanel Farha Wilda - detikHealth
Rabu, 19 Feb 2014 16:01 WIB
Toilet Jongkok Vs Toilet Duduk, Mana yang Lebih Sehat di Mata Dokter?
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Tak sekadar gaya, posisi duduk saat menggunakan toilet rupanya juga turut mempengaruhi kesehatan tubuh penggunanya lho. Nah, di antara dua jenis toilet, yaitu toilet duduk dan toilet jongkok, mana yang lebih dianjurkan oleh dokter?

"Sejujurnya kita itu lebih baik menggunakan toilet jongkok. Kenapa? Karena posisi anatomi tubuh manusia akan lebih baik jika kita menggunakan toilet jongkok. Walaupun begitu bukan berarti toilet duduk itu buruk," ujar dr Ayu Yuni Andini, dokter umum Klinik Cempaka Putih, Jakarta Pusat, saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (19/2/2014).

Dilansir Asia One, pernyataan dr Ayu juga diamini oleh beberapa ahli yang menyebutkan bahwa jongkok merupakan posisi yang paling tepat dan direkomendasikan untuk buang air besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Posisi ideal untuk buang air besar adalah jongkok dengan paha tertekuk pada perut. Dengan cara ini kapasitas rongga perut sangat berkurang dan tekanan intra-abdomen meningkat, sehingga akan lebih mendorong pengeluaran feses," ungkap Henry L. Bockus, seperti dikutip dari jurnal Gastroenterology.

Ketika Anda buang air besar, otot puborectalis mengendurkan tekanannya di rektum untuk memungkinkan feses keluar. Dalam posisi duduk, tekanan yang ada hanya mengendur sebagian. Sementara dalam posisi jongkok, tekanannya mengendur dan rileks dengan sempurna sehingga memudahkan proses pengeluaran feses.

Posisi duduk, apalagi jika duduk dengan posisi biasa dan tegak lurus 90 derajat, justru membuat proses buang air besar menjadi lebih sulit untuk dilakukan dan tenaga yang dibutuhkan juga menjadi lebih besar.

Selain itu, menurut jurnal Digestive Diseases and Sciences, dibutuhkan waktu lebih lama untuk buang air besar dengan toilet duduk sebab tubuh butuh proses untuk mendorong feses melalui sudut rectoanal. Pada posisi jongkok tidak butuh waktu lama karena sudut rectoanal telah terbentuk dengan sendirinya dan feses pun terdorong.

Mengapa hal tersebut penting untuk diketahui? Sebab posisi saat menggunakan toilet dianggap memainkan peran besar sebagai faktor risiko beberapa penyakit seperti sembelit, wasir dan radang usus buntu.

Hal ini didukung ini oleh pengamatan bahwa di negara-negara terbelakang yang masih terbiasa jongkok untuk buang air besar prevalensinya untuk penyakit-penyakit tersebut rendah. Sebaliknya, negara-negara maju yang terbiasa menggunakan toilet duduk justru prevalensinya terus meningkat.

(ajg/vit)
Wasir dan Masalah Anus
17 Konten
Jangan disepelekan, karena masalah pada anus bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Salah satunya adalah wasir. Perih dan sakit bikin wasir cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.

Berita Terkait