Bila ingin berprestasi di dunia kerja, otak tak hanya harus encer tapi fisik dan pikiran juga harus mendukung. Tak ada gunanya pintar tapi badan sakit-sakitan dan tak bisa fokus karena ini akan mempengaruhi kinerja seseorang.
Fokus pikiran seseorang bisa berantakan karena beragam alasan. Dikutip dari Health24, Rabu (27/2/2014), alasan-alasan tersebut antara lain:
1. Depresi. Kurang fokus dan konsentrasi hanyalah salah satu gejala paling umum dari depresi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
3. Penggunaan obat-obatan tertentu seperti antidepresan, termasuk penyalahgunaan narkoba dan/atau alkohol.
4. Perubahan hormon, biasanya pada wanita terjadi saat hamil, menjelang menstruasi atau menopause.
5. Gangguan tiroid. Bila hormon tiroid tidak aktif berproduksi maka ini akan mengganggu aktivitas sel otak sehingga kemampuan otak untuk berkonsentrasi otomatis menurun.
6. Anemia. Oksigen yang tak terdistribusi secara merata ke seluruh tubuh, terutama otak tentu akan mengganggu kemampuan seseorang untuk fokus pada suatu pekerjaan.
7. Cedera kepala dan demensia karena keduanya dapat menyebabkan kerusakan otak, baik secara langsung maupun tidak. Pada akhirnya orang yang bersangkutan susah berkonsentrasi.
8. Stroke. Hampir serupa dengan anemia, yaitu gangguan pada aliran darah sehingga sejumlah aktivitas organ yang harusnya mendapatkan asupan darah jadi terhambat. Salah satunya otak.
Bila Anda mengalaminya, jangan keburu panik. Selain banyak penyebabnya, susah berkonsentrasi atau sulit fokus pada suatu pekerjaan juga banyak penanganannya. Di samping relaksasi dan merubah gaya hidup menjadi lebih sehat, konsumsi saripati ayam juga dapat mengatasi hal ini.
Dalam sebuah studi yang dilakukan sekelompok peneliti Jepang dan Indonesia di tahun 1996, saripati ayam terbukti dapat memulihkan fisik dan mental seseorang dari kelelahan. Hal ini dibuktikan peneliti dengan melibatkan 20 partisipan pria berusia 18-24 tahun yang belum pernah mengonsumsi saripati ayam sebelumnya, kemudian diminta mengerjakan tes aritmetika mental dan tes memori jangka pendek.
Ternyata setelah sempat mengalami beban mental karena mengerjakan dua tes tersebut, tingkat stres partisipan yang mengonsumsi saripati ayam jauh lebih cepat pulih. Dari profil mood yang dicatat peneliti, partisipan yang mengonsumsi saripati ayam juga merasa lebih aktif dan tak begitu kelelahan bila dihadapkan pada beban pekerjaan.
Dalam laporan yang dipublikasikan Journal of Physiological Anthropology, manfaat ini diperoleh karena saripati ayam mengandung bahan-bahan seperti carnosine (CAR), anserine (ANS), sejumlah asam amino, peptida, dan protein tertentu. Konsumsi asam amino sendiri telah lama diketahui dapat meningkatkan konsentrasi neurotransmitter otak.
(lil/vit)











































