Ini Caranya Bedakan Mag dengan Sakit Perut Biasa

Ulasan Khas Sakit Mag

Ini Caranya Bedakan Mag dengan Sakit Perut Biasa

Adisti Lenggogeni, Zanel Farha Wilda - detikHealth
Rabu, 19 Mar 2014 09:04 WIB
Ini Caranya Bedakan Mag dengan Sakit Perut Biasa
Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Jakarta - Sakit perut banyak penyebabnya. Salah satunya adalah karena serangan sakit mag. Tapi tidak semua sakit perut adalah mag lho. Lalu bagaimana membedakan sakit mag dengan sakit perut biasa?

"Sakit mag itu memang biasanya di ulu hati, disertai dengan rasa nyeri, perih, mual, kembung, terus jadi cepat kenyang dan sendawa. Kalau sakit perut lain ya tergantung lokasinya. Kalau di sekitar pusar bisa jadi usus. Kalau di bawah pusar bisa usus buntu. Kalau di tengah bawah, pubis, bisa karena kantong kencing," papar ahli penyakit dalam, Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam Sp.PD KGEH FINASIM FACP MMB, saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (19/3/2014).

Dihubungi terpisah, dr T Bahdar Johan, SpPD mengatakan sakit mag termasuk salah satu penyakit yang dirasakan di perut. Sakit perut yang lain bisa disebabkan oleh radang pankreas, radang empedu, batu empedu, radang usus/usus buntu, dan sebagainya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu dokter spesialis bedah digestif saluran pencernaan di RS Mayapada Jakarta Selatan, dr Benny Philippi, Sp.B-KBD, memaparkan sakit mag terdiri dari berbagai gejala, seperti kembung, enek, perih, yang diikuti setelah makan atau waktu lapar.

"Kalau sakit mag itu artinya sakitnya di saluran cerna atas, atau bisa diartikan di lambung. Itulah kenapa suka dirasakan kembung," terang dokter yang juga berpraktik di RS Carolus dan RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.

Menurut dr Benny, kalau sakit perut biasa, rasanya disebut orang awam sebagai rasa mulas. "Beda jadinya. Mag itu kan lebih kepada rasa perih di lambung ataupun ulu hati. Tapi kalau sakit perut biasa itu di perut yang rasanya mulas," lanjutnya.

(vit/mer)
Ulasan Khas Sakit Mag
14 Konten
Mag merupakan salah satu penyakit yang sering diderita oleh masyarakat Indonesia. Kondisi ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung di tubuh. Untuk mengatasinya, simak ulasan khas kali ini

Berita Terkait