dr T Bahdar Johan, SpPD dari RS Premiere Bintaro menyebut kontaminasi seseorang oleh bakteri H pylori belum terlalu jelas. Dicurigai transmisi oral-oral yang terjadi antara penderita/carier dengan orang sehat, serta fecal-oral. Untuk diketahui, bakteri ini bisa didapati di tinja, air liur dan karang gigi, serta air yang terkontaminasi tinja penderita.
"Bakteri H pylori hidup di atas permukaan lambung di dalam lapisan pelindung HCO3. Bakteri ini juga takut kepada asam lambung, sehingga bakteri tersebut berkoloni di dalam lapisan pelindung tersebut," papar dr Bahdar saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (19/3/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahli penyakit dalam, Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam Sp.PD KGEH FINASIM FACP MMB, menyebut bakteri H pylori datangnya dari makanan yang kemudian masuk ke lambung. Akhirnya bakteri ini hidup di lambung, sehingga akibatnya yang bersnagkutan bisa mengalami mual, muntah, dan bahkan muntah darah.
Sementara itu menurut dr Benny Philippi, Sp.B-KBD dari RS Mayapada, Jakarta Selatan, bakteri H pylori bisa memperparah luka pada lambung. Sebab bakteri itu menimbulkan adanya infeksi.
dr Benny mengingatkan pencetus sakit mag adalah konsumsi makanan yang pedas, asam, dan terlalu asin. Hal ini diperparah jika yang bersangkutan mengonsumsi alkohol.
"Gejala maag ini kan biasanya perih, enek, dan kembung. Dari teman-teman yang biasanya mengalami hal ini, ada satu faktor yang sama, yaitu mereka suka mengonsumsi obat pegal linu dengan sering, lalu juga obat-obat warung yang diminum dengan tidak sesuai aturan dokter. Lalu hal itulah yang bisa menyebabkan iritasi hingga akhirnya mengakibatkan luka pada lambung," terang dokter yang juga berpraktik di RS Carolus dan RS Mitra Kelapa Gading ini.
(vta/vit)











































