"Ibu hamil, khususnya pada usia kandungan di trimester kedua, memang memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan gigi anak. Tapi biasanya gangguan yang muncul nanti bukan berupa perubahan warna, tapi biasanya pada bentuk gigi," ujar Prof Heriandi Sutadi, drg, SpKGA (K), PhD, Guru Besar FKG UI, saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (23/4/2014).
Perubahan bentuk gigi yang dimaksud Prof Heriandi misalnya gigi kurang, lebih, atau tidak normal. "Saat anaknya sudah lahir, hal ini bisa mempengaruhi saat pembentukan giginya nanti," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada kondisi ibu hamil yang secara genetik punya turunan kondisi gigi, misalnya Amelogenesis imperfecta. Jadi giginya ada bintik-bintik cokelat. Itu diatasinya harus tersendiri karena masalah tumbuh kembang," papar Prof Heriandi.
Seperti diketahui, bentuk gigi sudah mulai berkembang pada usia 4 bulan janin dalam kandungan. Pertumbuhan dan perkembangan gigi melalui beberapa tahap, yaitu tahap inisiasi, proliferasi, histodiferensiasi, morfodiferensiasi, aposisi, kalsifikasi dan erupsi. Pada masing-masing tahap dapat terjadi kelainan yang menyebabkan anomali pada gigi.
Untuk memastikan lebih lanjut, disarankan selain berkonsultasi dengan dokter kebidanan dan kandungan, para calon ibu juga rutin berkonsultasi ke dokter gigi.
"Perawatan gigi nggak apa-apa kok untuk ibu hamil, justru jadi bagus kan kondisi mulutnya. Kan pada saat hamil kebutuhan kalsium meningkat. Kalau kadang-kadang keseimbangan kalsium tubuh terganggu, kalsium bisa diambil dari gigi. Gigi jadi lebih berisiko berlubang," terang Prof Dr Lindawati. S Kusdhany, drg., Sp.Pros(K), yang kerap disapa Prof Linda, dokter gigi spesialis prostodonsia, kepada detikHealth.
(ajg/vit)











































