Risiko kesehatan apa saja yang dimaksud? Berikut paparannya seperti dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, Rabu (14/5/2014).
1. Infeksi saluran kemih
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Staf pengajar di Fakultas Kedokteran UI itu juga menguraikan bila kebiasaan menahan buang air kecil lebih banyak dilakukan oleh wanita. Alasannya beragam, misal kamar mandi yang tidak nyaman.
"(Padahal) saluran kencingnya lebih pendek daripada pria, dan juga saluran wanita dekat dengan anus, jadi banyak kumannya, nah begitu kuman masuk jadi infeksi," tegasnya.
Dihubungi secara terpisah, kolega dr Harrina, dr Chaidir A Mochtar, PhD, SpU juga menuturkan infeksi saluran kemih memiliki gejala tertentu seperti nyeri pada perut bagian bawah, muncul rasa perih saat buang air kecil, dan frekuensi buang air kecil juga menjadi lebih sering namun dengan volume yang sedikit. Jika sudah memiliki gejala seperti ini, segera periksa ke dokter sebelum muncul demam dan nyeri di daerah pinggang.
2. Otot kandung kemih kurang sensitif
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Hal ini karena kandung kemih rata-rata memiliki kapasitas menampung urine sebanyak 15 ons (0,4 liter). Akan tetapi bila urine ini ditahan (tidak dikeluarkan) dalam jangka waktu panjang, maka otot pada organ sekresi tersebut akan merenggang dan longgar.
3. Sensasi anyang-anyangan
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Bagi Anda yang belum mengetahui apa itu anyang-anyangan, anyang-anyangan merupakan kondisi di mana seseorang selalu merasa ingin buang air kecil, tetapi urinenya sedikit atau bahkan tidak ada.
4. Gagal ginjal
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
5. Lumpuh
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
6. Apa yang harus dilakukan?
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
- Bila dalam perjalanan jauh atau kalaupun terjebak macet, manfaatkan pom bensin terdekat. Jika merasa airnya kurang bersih, bawa sendiri air mineral dan tisu basah untuk membilas organ sekresi
- Jika perlu gunakan diapers, apalagi bila mungkin kondisinya susah menemukan toilet dalam waktu dekat
- Buang air kecil sebelum bepergian
“Yang penting diingat juga adalah jangan lantas membatasi air minum agar lebih jarang buang air kecil. Justru saat perjalanan jauh seperti itu kondisi dehidrasi harus bisa dicegah dengan banyak mengonsumsi air putih,” tutur Dr Firdaoessaleh.
Halaman 2 dari 7











































