dr Hari Nugroho SpOG, dari RSUD Dr Soetomo Surabaya mengatakan bahwa pemeriksaan USG dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit dalam. Menurutnya dengan teknologi USG yang semakin maju, diagnosis penyakit akan semakin mudah karena lewat alat USG terbaru para dokter dapat mengetahui detail kecil seperti misalnya aliran darah dan kecepatannya.
"Banyak sekali daftar penyakit yang bisa di diagnosa melalui USG. Sebagian besar merupakan penyakit tumor, tetapi masih tidak dapat memastikan 100 persen tumor tersebut jinak atau ganas, hanya bisa memprediksi dengan angka prediksi berbeda-beda tergantung jenis penyakitnya, dan tentunya operator USGnya," terang dr Hari seperti ditulis pada Rabu (11/06/2014).
Penyakit lainnya yang bisa dideteksi menggunakan USG adalah penyakit batu ginjal. USG dapat menangkap citra gambar batu ginjal atau batu kandung kemih yang dapat menyebabkan infeksi kemih.
Menurut dr Hari, masalah infeksi saluran kemih sendiri tidak dapat terdeteksi langsung oleh USG, melainkan lewat wawancara dan pemeriksaan fisik dahulu sebelumnya. Jika setelah diperiksa ternyata ada infeksi saluran kemih dan batu ginjal dicurigai sebagai penyebabnya, barulah dr Hari akan meminta untuk dilakukan pemeriksaan USG.
"Saya meminta pemeriksaan USG (untuk pemeriksaan infeksi kemih) harus ada gejala batu ginjal supaya pemeriksaan saya tepat guna dan efisien. Analoginya andaikan saya seorang montir mobil, nggak perlu bongkar mesin lah kalau cuma ban gembos," ujar dr Hari.
USG sendiri berkerja dengan mengirim gelombang suara dan menerima pantulan balik yang kemudian diolah menjadi gambar. Dengan cara kerja yang demikian, USG merupakan alat diagnosis non invasif dan beresiko rendah yang aman dipakai berulang.
(up/up)
