"Mual, muntah, pusing, kepala berputar, perdarahan, gerak anak menurun, keluarnya air atau darah dari jalan lahir. Pada intinya, keadaan apapun yang dirasakan tidak nyaman oleh ibunya, menandakan bahwa sebaiknya puasa dibatalkan," kata dr Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Menurut dr Hari, gejala-gejala tersebut berisiko memicu gangguan pada kehamilan. Bisa berupa dehidrasi, pasokan oksigen yang berkurang, pengeluaran karbondioksida dari dalam tubuh, yang semuanya bisa berpengaruh pada tumbuh kembang janin dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada kondisi yang membuat ibu hamil berpuasa harus segera membatalkan puasanya yaitu pendarahan, kontraksi lebih dari 4 kali dalam waktu 1 jam, terjadi penurunan gerak janin, penglihatan buram, otot terasa lelah dan tegang, lemas berlebihan dan kepala pusing hebat," kata Yona seperti ditulis pada Selasa (8/7/2014).
Sebelumnya, dr Hari menyarankan pada usia di bawah usia 20 minggu sebaiknya ibu hamil tidak memaksakan diri untuk berpuasa. Pada usia tersebut, ibu hamil sering mengalami mual muntah, sehingga butuh asupan nutrisi lebih banyak dari makanan.
(up/rdn)











































