"Sesungguhnya masuk angin adalah kondisi kesehatan yang tidak ada di istilah kedokteran. Namun tentunya secara umum baju berkeringat yang lama dipakai akan menyebabkan tubuh ‘stres’ lebih lama," jelas dr Eddy Karta SpKK kepada detikHealth dan ditulis Rabu (1/10/2014).
Lebih lanjur, dr Eddy mengungkapkan bahwa 'stres' tersebut diakibatkan oleh temperatur tubuh yang menjadi dingin dan lembab karena dibiarkan kena basah dalam waktu lama.
"Hampir serupa jika menggunakan baju yang basah berlama-lama terlebih bila kemudian berada di ruang yang berpendingin. Perubahan suhu mendadak ini akan membuat daya tahan tubuh menurun," tegas dokter yang berpraktik di EDMO Clinic Jakarta Selatan tersebut.
Akan tetapi bila dibandingkan dengan wanita, prialah yang biasanya memiliki kebiasaan buruk malas mengganti pakaiannya meskipun sudah basah karena keringat semacam ini. Ini karena pria lebih cuek memperhatikan kondisi kebersihan dan kesehatannya dibandingkan wanita.
Dari sebuah survei yang dilakukan sebuah perusahaan pembersih pakaian dari AS, The Clorox Company di tahun 2011 ditemukan bahwa 1 dari 9 pria mempunyai kebiasaan buruk memakai ulang celana dalam 2-3 kali sebelum dicuci. Bahkan kebiasaan memakai ulang kemeja dan celana panjang hingga berkali-kali dilakukan lebih dari 50 persen responden (dari 1.200 orang).
Untuk baju, seberapa banyak debu yang menempel merupakan satu-satunya indikator yang dipakai oleh pria-pria malas untuk menentukan waktunya mencuci. Jika saat dikenakan sudah membuatnya bersin-bersin, barulah pria-pria ini berpikir untuk mencuci bajunya.
Di samping malas ganti baju, kebiasaan buruk dari pria lainnya yang dapat mengancam kesehatannya antara lain jarang mandi, malas cuci tangan, mandi air panas, dan tidak pakai tabir surya.