Istilah kedokteran untuk gatal adalah pruritus. Menurut dr Eddy Karta, SpKK, dari Edmo Clinic, gatal merupakan istilah dengan definisi yang msih agak 'lebar', di mana dimaknai sebagai sensasi yang mendorong ingin menggaruk. Tak cuma kulit tubuh saja yang bisa terasa gatal, namun juga konjungtiva mata dan mukosa seperti tenggorokan.
Lalu apa saja penyebab gatal? Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, dr Dani Djuanda, SpKK, gatal bisa muncul karena alergi, jamur, parasit, dan lain-lain. dr I Nyoman Darmaputra, SpKK dari D&I Skin Centre Denpasar, menambahkan gatal bisa muncul karena keaktifan kelenjar lemak (dermatitis seboroik), dan faktor stres.
Dijelaskan dr Eddy, gatal bisa disebabkan oleh reaksi di kulit, yang mana disebut gatal pruritoseptif. Selain itu gatal juga bisa muncul karena kerusakan saraf, yakni bisa saraf di kulit atau bukan.
"Disebut gatal neuroseptif, misalnya sesudah luka kena air panas kadang kadang suka gatal tiba-tiba. Atau bisa karena adanya zat dalam tubuh yang merangsang saraf gatal, disebut gatal neurogenic. Akibat adanya zat yang merangsang gatal tersebut seluruh tubuh bisa terasa gatal namun tidak ada kerusakan kulit," papar dr Eddy.
Dokter yang juga berpraktik di RSCM ini mencontohkan gatal neurogenic dialami mereka yang mengalami kerusakan ginjal. Ad pula gatal psikogenik yaitu gatal tapi ada sugesti dan kebiasaan. "Misalnya karena satu bagian sering digaruk lama-lama orang itu selalu merasa gatal. Empat tipe gatal ini bisa saling tumpang tindih," jelas dr Eddy.
(vit/up)