Rasa gatal di kulit terkadang bisa juga datang dari satu hal yang selalu kita rasakan seperti cahaya mentari. Pada manusia, matahari diperlukan oleh tubuh untuk membuat vitamin D secara alami. Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan manfaat dari sinar matahari terutama pada beberapa orang dengan kulit sensitif.
Paparan cahaya matahari dikatakan oleh dr Eddy Karta, SpKK, dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dapat menyebabkan kulit gatal-gatal sebagai bagian gejala dari kondisi kulit terbakar. Kulit terbakar atau sun burn adalah keadaan di mana kulit terpapar sinar matahari terlalu lama sehingga terjadi kerusakan kulit seperti terkena luka bakar.
"Pada beberapa orang memang sangat sensitif dengan sinar matahari. Akibatnya sesaat setelah terkena matahari langsung terasa gatal, misalnya hanya karena sekedar terjemur saat menyeberangi jalan di tengah hari bolong," kata dr Eddy kepada detikHealth dan ditulis pada Rabu (28/10/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penggunaan tabir surya dan after sun setelah terbakar matahari," saran dr Eddy jika seseorang kulitnya terbakar matahari.
Selain kulit terbakar, matahari juga diketahui dapat menyebabkan rasa gatal karena bisa menimbulkan reaksi alergi. Alergi timbul karena sistem kekebalan tubuh mengenali kulit yang mengalami perubahan akibat terpapar matahari sebagai komponen asing.
dr Dani Djuanda, SpKK, dari RS Mitra Keluarga, mengatakan krim dan obat oral anti alergi dapat digunakan jika rasa gatal muncul akibat alergi.
Dihubungi terpisah, dr Niken Wulandari, SpKK dari Smart Skincare, gatal akibat tersengat matahari umumnya terjadi setelah mengalami sun burn. Nah, kulit pada bagian yang terkena sun burn akan mengelupas dan dapat menimbulkan rasa gatal.
"Cara mengatasinya tergantung pada kondisi klinis bila ringan dapat diberikan pelembab. Apabila berat membutuhkan obat yang dapat menekan peradangan misalnya kortikosteroid," kata dr Niken.
(vit/vit)











































