Jakarta -
Mimisan atau keluarnya darah dari hidung sering dialami anak kecil, meski dewasa juga banyak yang mengalami. Umumnya tidak terlalu membahayakan dan akan berhenti dengan sendirinya, tapi kadang bisa jadi gejala penyakit serius.
Dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (4/11/2014), berikut ini beberapa penyakit serius yang sering disertai dengan gejala mimisan.
1. Ebola
Virus Ebola yang tengah merebak di Afrika Barat merupakan salah satu penyebab demam berdarah atau hemorrhagic fever. Dimulai dengan demam tinggi, jika tidak tertangani dengan baik akan diikuti dengan perdarahan di berbagai tempat termasuk di antaranya hidung dan mulut. Kondisi ini disebut dengan istilah hemorrhagic syndrome.
Menariknya, pada wabah kali ini hanya sedikit pasien yang mengalami mimisan maupun perdarahan di tempat lain. Hemorrhagic syndrome kadang baru muncul pada tahap akhir, antara 24-48 jam sebelum pasien meninggal dunia.
2. Demam berdarah dengue
Sama seperti ebola, virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aides Aegipty juga menyebabkan demam berdarah atau hemorrhagic fever. Pada anak-anak, infeksi virus ini bisa berakibat fatal jika terlambat mendapat penanganan.
"Mimisan bisa jadi tanda kalau trombosit dan hemoglobinnya turun. Itu yang sering di Indonesia penyakit demam berdarah," kata dr Melisa Anggraeni, MBiomed, SpA, dari Siloam Hospital.
3. Kelainan darah
Ada berbagai jenis penyakit kelainan darah, meski memang tidak semua disertai dengan gejala mimisan. Leukemia atau kanker yang menyerang sel darah putih (leukosit) bisa menyebabkan mimisan, tetapi lebih jarang dibandingkan jenis kelainan darah yang lain.
"Kalau mimisan sebagai gejala leukemia itu jarang sekali ya. Penyakit lain yang sering ditandai dengan gejala awalnya mimisan itu kelainan darah atau yang disebut juga anemia aplastik," jelas dr Melisa.
4. Kanker lain
Mimisan juga bisa terjadi akibat pertumbuhan tumor, atau bahkan kanker. Daging tumbuh bisa membuat pembuluh darah di sekitar hidung pecah, lalu terjadilah mimisan.
"Bisa juga karena penyakit lain seperti tumor jinak pada pembuluh darah di hidungnya. Nah ini biasanya anak akan terlihat pucat kalau mengidap tumor ini. Kalau pendarahannya banyak segera bawa ke rumah sakit agar tumornya juga segera dioperasi atau diangkat," kata dr Mahatma T Bawono, Sp THT-KL dari Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Virus Ebola yang tengah merebak di Afrika Barat merupakan salah satu penyebab demam berdarah atau hemorrhagic fever. Dimulai dengan demam tinggi, jika tidak tertangani dengan baik akan diikuti dengan perdarahan di berbagai tempat termasuk di antaranya hidung dan mulut. Kondisi ini disebut dengan istilah hemorrhagic syndrome.
Menariknya, pada wabah kali ini hanya sedikit pasien yang mengalami mimisan maupun perdarahan di tempat lain. Hemorrhagic syndrome kadang baru muncul pada tahap akhir, antara 24-48 jam sebelum pasien meninggal dunia.
Sama seperti ebola, virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aides Aegipty juga menyebabkan demam berdarah atau hemorrhagic fever. Pada anak-anak, infeksi virus ini bisa berakibat fatal jika terlambat mendapat penanganan.
"Mimisan bisa jadi tanda kalau trombosit dan hemoglobinnya turun. Itu yang sering di Indonesia penyakit demam berdarah," kata dr Melisa Anggraeni, MBiomed, SpA, dari Siloam Hospital.
Ada berbagai jenis penyakit kelainan darah, meski memang tidak semua disertai dengan gejala mimisan. Leukemia atau kanker yang menyerang sel darah putih (leukosit) bisa menyebabkan mimisan, tetapi lebih jarang dibandingkan jenis kelainan darah yang lain.
"Kalau mimisan sebagai gejala leukemia itu jarang sekali ya. Penyakit lain yang sering ditandai dengan gejala awalnya mimisan itu kelainan darah atau yang disebut juga anemia aplastik," jelas dr Melisa.
Mimisan juga bisa terjadi akibat pertumbuhan tumor, atau bahkan kanker. Daging tumbuh bisa membuat pembuluh darah di sekitar hidung pecah, lalu terjadilah mimisan.
"Bisa juga karena penyakit lain seperti tumor jinak pada pembuluh darah di hidungnya. Nah ini biasanya anak akan terlihat pucat kalau mengidap tumor ini. Kalau pendarahannya banyak segera bawa ke rumah sakit agar tumornya juga segera dioperasi atau diangkat," kata dr Mahatma T Bawono, Sp THT-KL dari Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
(up/vit)