4 Hal Ini Juga Bisa Sebabkan Mimisan

Serba-serbi Mimisan

4 Hal Ini Juga Bisa Sebabkan Mimisan

Ghea Rianti Purnamasari, Firdaus Anwar - detikHealth
Rabu, 05 Nov 2014 15:38 WIB
4 Hal Ini Juga Bisa Sebabkan Mimisan
Jakarta - Mimisan atau epistaksin adalah sesuatu yang umum terjadi di masyarakat. Meski penyebabnya bisa bermacam-macam, seringkali mimisan terjadi karena sesuatu yang tidak berbahaya dan dapat diatasi dengan sendirinya.

Dalam kondisi yang lebih serius, mimisan biasanya menjadi salah satu gejala penyakit yang menyerang seperti misalnya demam berdarah yang memang menyebabkan pendarahan dalam. Namun sekali lagi mimisan yang seringnya dialami seseorang tidak disebabkan oleh penyakit.

Dikutip dari berbagai sumber oleh detikHealth pada Rabu (5/11/2014), berikut adalah beberapa faktor penyebab mimisan di luar penyakit:

1. Benturan

dr Mahatma T Bawono, Sp THT-KL, dari Rumah Sakit Akademik UGM (RS UGM), mengatakan mimisan dapat terjadi karena benturan pada area wajah. Mimisan yang disebabkan benturan dikatakan oleh dr Mahatma seringkali terjadi terutama pada anak-anak.

"Kalau jatuh kan apalagi di bagian wajah yang dekat hidung itu pembuluh darah bisa tegang sehingga rentan pecah dan terjadi mimisan. Selama mimisan bukan karena kelainan dan kondisi anak baik,(mimisan -red) masih bisa terulang karena pada anak-anak dinding pembuluh darahnya masih belum kuat," ujarnya.

2. Terlalu capai

Mimisan memang lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. MenurutĀ  dr Melisa Anggraeni, Mbiomed, SpA, hal tersebut dikarenakan struktur dinding pembuluh darah pada hidung anak rapuh.

"Kalau mimisan karena kecapean ini dianggap 'wajar' terutama bagi anak-anak yang struktur dinding pembuluh darahnya rapuh ya sehingga gampang pecah. Ini juga bisa berhenti dengan sendirnya atau bisa juga diberi pertolongan pertama oleh orang tua," kata dr Melisa yang berpraktikĀ  di Siloam Hospital.

Hal serupa juga dikatakan oleh dr Marissa Pudjiadi, SpA, dari RS Premier Jatinegara. Saat anak terlalu capai dari keasyikan bermain ada kemungkinan dinding pembuluh darah di hidung yang rapuh menjadi tegang dan akhirnya pecah.

3. Stres

dr Marissa Pudjiadi , SpA, mengatakan meski jarang tapi ada kemungkinan tidak langsung stres dapat menyebabkan mimisan. Sekali lagi terutama pada anak-anak yang pembuluh darah di hidungnya masih rapuh, stres dapat memicu asma yang diidap yang akhirnya bisa berujung pada mimisan.

"Mungkin kalau anaknya stres atau kecapean terus dia punya asma. Karena cape asmanya kambuh terus pembuluh darahnya tegang mungkin ya bisa jadi mimisan," kata dr Marissa.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan British Medical Journal tahun 2011, stres dikatakan dapat memicu mimisan akibat adanya hubungan dengan lonjakan tekanan darah yang umum dialami saat seseorang merasa stres. Peningkatan tekanan darah akan semakin meningkatkan risiko pembuluh darah hidung yang rapuh untuk pecah.

4. Suhu ekstrem

Suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat memicu mimisan karena membawa udara yang kering. Hidung yang kering akan mudah mengalami iritasi sehingga gesekan sedikit saja pada dinding pembuluh darah hidung yang dikenal rapuh dapat menyebabkan pendarahan.

Untuk mengatasi mimisan akibat perubahan suhu ini beberapa dokter menyarankan menggunakan masker pada cuaca yang dingin, membuang ingus secara perlahan, dan hindari menyentuh bagian dalam hidung dengan tangan atau benda apapun.
Halaman 2 dari 5
dr Mahatma T Bawono, Sp THT-KL, dari Rumah Sakit Akademik UGM (RS UGM), mengatakan mimisan dapat terjadi karena benturan pada area wajah. Mimisan yang disebabkan benturan dikatakan oleh dr Mahatma seringkali terjadi terutama pada anak-anak.

"Kalau jatuh kan apalagi di bagian wajah yang dekat hidung itu pembuluh darah bisa tegang sehingga rentan pecah dan terjadi mimisan. Selama mimisan bukan karena kelainan dan kondisi anak baik,(mimisan -red) masih bisa terulang karena pada anak-anak dinding pembuluh darahnya masih belum kuat," ujarnya.

Mimisan memang lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. MenurutĀ  dr Melisa Anggraeni, Mbiomed, SpA, hal tersebut dikarenakan struktur dinding pembuluh darah pada hidung anak rapuh.

"Kalau mimisan karena kecapean ini dianggap 'wajar' terutama bagi anak-anak yang struktur dinding pembuluh darahnya rapuh ya sehingga gampang pecah. Ini juga bisa berhenti dengan sendirnya atau bisa juga diberi pertolongan pertama oleh orang tua," kata dr Melisa yang berpraktikĀ  di Siloam Hospital.

Hal serupa juga dikatakan oleh dr Marissa Pudjiadi, SpA, dari RS Premier Jatinegara. Saat anak terlalu capai dari keasyikan bermain ada kemungkinan dinding pembuluh darah di hidung yang rapuh menjadi tegang dan akhirnya pecah.

dr Marissa Pudjiadi , SpA, mengatakan meski jarang tapi ada kemungkinan tidak langsung stres dapat menyebabkan mimisan. Sekali lagi terutama pada anak-anak yang pembuluh darah di hidungnya masih rapuh, stres dapat memicu asma yang diidap yang akhirnya bisa berujung pada mimisan.

"Mungkin kalau anaknya stres atau kecapean terus dia punya asma. Karena cape asmanya kambuh terus pembuluh darahnya tegang mungkin ya bisa jadi mimisan," kata dr Marissa.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan British Medical Journal tahun 2011, stres dikatakan dapat memicu mimisan akibat adanya hubungan dengan lonjakan tekanan darah yang umum dialami saat seseorang merasa stres. Peningkatan tekanan darah akan semakin meningkatkan risiko pembuluh darah hidung yang rapuh untuk pecah.

Suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat memicu mimisan karena membawa udara yang kering. Hidung yang kering akan mudah mengalami iritasi sehingga gesekan sedikit saja pada dinding pembuluh darah hidung yang dikenal rapuh dapat menyebabkan pendarahan.

Untuk mengatasi mimisan akibat perubahan suhu ini beberapa dokter menyarankan menggunakan masker pada cuaca yang dingin, membuang ingus secara perlahan, dan hindari menyentuh bagian dalam hidung dengan tangan atau benda apapun.

(vit/vit)

Serba-serbi Mimisan
12 Konten
Mimisan merupakan kondisi yang umum terjadi di masyarakat. Namun, mimisan bisa terjadi karena berbagai macam penyebab. Apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Berita Terkait