Seperti diutarakan dr. Em Yunir, SpPD, KEMD dari Divisi Metabolik Endokrin FKUI jika dwarfisme proporsional seperti yang dialami aktor Daus Mini, prosedur suntik hormon sebelum datang masa akil baliq masih bisa memperbaiki kondisi tubuh yang pendek.
"Tetapi, yang menjadi permasalahan kan tidak semua orang mampu melakukan suntik hormon, karena suntik hormon harus dilakukan selama tiap hari sepanjang dua tahun," kata dr Yunir saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (24/1/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bila seminggu saja menghabiskan 2 juta, berapa total harga yang dikeluarkan selama 2 tahun? Suntik hormon ini kan nggak ditanggung pemerintah," lanjut dr Yunir.
Nah, meskipun suntik hormon juga tersedia di Indonesia, hanya saja agak sulit untuk mendapatkannya. Maka dari itu, suntik hormon kerap dilakukan di luar negeri, demikian diutarakan dr Wismandari Wisnu, SpPD-KEMD dari FKUI-RSCM.
"Penyuntikan hormon pertumbuhan ini nggak ada efek sampingnya kalau menurut saya. Bagi para bintang film yang memiliki kelainan tersebut, ada juga yang menganggap mereka akan kehilangan mata pencaharian jika diobati. Padahal kan kalau kelainan tersebut ternyata dikarenakan tumor bisa diangkat tumornya. Jadi orang itu setidaknya bisa bertahan hidup lebih lama," kata dr Wismandari.
(rdn/up)











































