Menurut Anne Gracia, praktisi neurosains terapan, hal sederhana yang bisa dilakukan bersama untuk semakin mendekatkan ayah dan anak adalah dengan melakukan pekerjaan rumah. Ketika melakukan pekerjaan rumah bersama, perlu ada koordinasi dan pembagian tugas, sehingga mau tidak mau akan terjalin komunikasi. Selain itu pada anak akan tertanam semangat gotong royong dan saling membantu.
"Sekali-sekali ayah bisa membantu membersihkan rumah dengan peran yang sesuai gendernya. Kalau ibunya nih nyapu ngepel, ayahnya yang menggeser kasur atau mengangkat kasur lalu dijemur," kata Anne dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (22/4/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dipaparkan Anne, dengan mengajak anak melakukan pekerjaan rumah bersama, orang tua juga bisa sekaligus mengasah kemampuan motorik anak. Sebab anak akan tahu tingkat energi yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tertentu.
"Manfaatnya untuk motorik anak dia tahu tingkat energi yang harus digunakan, saat mendorong kursi kekuatannya harus seberapa sih? Beda dong pastinya dengan saat anak berjabat tangan, pasti dia harus menyesuaikan kencangnya dia menjabat tangan orang lain supaya tidak limbung," sambung Anne.
Tak cuma itu, ketika melakukan pekerjaan rumah bersama, ayah bisa sekaligus mengajarkan berhitung pada anaknya. Misalnya ayah mengajak anak mengisi ember dengan air untuk mengepel. Nah, pada saat mengambil air, ayah mengajak anak untuk menghitung. Jadi anak bisa tahu untuk memenuhi satu ember butuh berapa gayung air.
"Kemudian belajar kosakata dan bahasa yang digunakan saat melakukan aktivitas sehari-hari," ucap Anne menyebut manfaat ayah melibatkan anak dalam kegiatan rumah tangga.
Hanya dari kegiatan bersih-bersih rumah, anak bisa semakin lengket dengan ayah dan juga ibunya. Dengan kegiatan ini, anak juga tidak hanya mengandalkan orang tua atau asisten rumah tangga saja untuk membersihkan rumah. Simpel bukan? Yuk, dicoba.
(vit/ajg)











































