.webp)
Menurut dr Roslan Yusni Al Imam Hasan, SpBS, dari RS Bethsaida Serpong, sebenarnya tidak ada yang secara spesifik disebut sebagai otak kanan dan kiri. Otak memiliki lobus dan dibagi menjadi beberapa bagian di antaranya otak depan, tengah dan belakang.
"Hal ini hanya sebatas pembagian saja, tidak menentukan apapun. Otak bisa mengatur suhu tubuh, sebagai reflek bernapas. Ya, memang otak memiliki dua bagian, kiri dan kanan, namun sebenarnya tidak ada penjelasan spesifik dari hal ini," tutur dokter yang akrab disapa dr Ryu ini saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (20/5/2015).
Menurut dokter pemilik akun Twitter @ryuhasan ini, otak sangat berkaitan dengan memori. Untuk berkomunikasi secara verbal dibutuhkan keseluruhan otak agar ada kesinambungan yang baik.
Demikian pula disampaikan oleh dr Yuda Turana, SpS, dari Departemen Neurologi FK UNIKA Atmajaya. Serupa seperti dr Ryu, menurutnya fungsi otak sangat kompleks, sehingga pada dasarnya pembagian daerah-daerah otak hanyalah sebuah penyederhanaan dari fungsi otak yang kompleks ini.
"Fungsi otak terbagi menjadi fungsi kognitif dan perilaku, fungsi motorik, sensorik dan otonom. Bila kita membaginya menjadi kanan dan kiri, maka fungsi motorik dan sensorik sudah pasti bersilangan, misalnya otak kanan memengaruhi fungsi motorik dan sensorik sisi kiri, demikian sebaliknya," imbuh dr Yuda.
dr Yuda melanjutkan, selain pembagian kanan kiri, pembagian otak bisa juga berdasarkan lobus. Nah, pembagian berdasarkan lobus ini lebih mendekati pada fungsi otak sebenarnya. Misalnya saja lobus oksipital untuk penglihatan, lobus frontal untuk berpikir dan berperilaku, lobus temporal untuk memori dan pendengaran, lobus parietal untuk berpikir abstrak.
Ulasan khas kali ini detikHealth akan mengupas mitos-mitos terkait otak kanan dan kiri, serta fungsi-fungsi pemetaan otak bagi kehidupan sehari-hari manusia. Yuk disimak!
Baca juga: 6 Hal Aneh Pasca Koma: Jago Bahasa Mandarin Hingga Jadi Pecandu Seks
(Ajeng Anastasia Kinanti/AN Uyung Pramudiarja)
