Alat tes kehamilan berfungsi mendeteksi beta human chorionic gonadotropin (beta hCG), yaitu hormon dalam darah dan urine yang dihasilkan oleh perkembangan plasenta. Namun para ahli mengatakan beta hCG ini juga bisa menandakan kanker testis.
"Ada sangat sedikit hal di dalam tubuh yang bisa menghasilkan beta hCG, dan kanker testis adalah salah satunya," ujar Dr Mark Pomerantz, ahli onkologi genitourinary dari Dana-Farber Cancer Institute di Boston, seperti dikutip dari ABCNews.
Baca juga: Pria Positif Tes Hamil? Bisa Jadi Tanda Kanker Testis
Tes kehamilan untuk mendeteksi ada tidaknya kanker testis antara lain pernah dilakukan oleh Byron Geldard (19) yang berasal dari Huntingdon, Inggris. Mulanya ia merasa nyeri di bagian samping tubuhnya. Ia lantas pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri dan ternyata ada tumor yang menyebar ke arah paru-paru.
Dokter pun berusaha mengidentifikasi jenis kanker yang diidap Geldard. Geldard kemudian diminta sampel urinenya untuk tes kehamilan. Dokter beralasan tes dilakukan untuk melihat apakah tumor memproduksi hormon yang berkaitan erat dengan kehamilan dan juga kanker testis.
Hasilnya Geldard positif 'hamil'. Ia didiagnosa mengidap kanker testis stadium empat dan mengikuti terapi kanker intensif selama tujuh bulan penuh.
Baca juga: Lewat Tes Kehamilan, Pria Ini Ketahuan Idap Kanker Testis
Hasil tes kehamilan yang positif bisa menjadi salah satu petunjuk, tapi tanda pertama dari kanker testis biasanya adalah benjolan yang menyakitkan. Setelah diagnosis kanker testis dibuat, hormon beta hCG adalah indikator yang baik dari respons tumor terhadap pengobatan.
Untuk benar-benar memastikan ada tidaknya kanker testis, dr Harrina E. Rahardjo, SpU, PhD, staf Departemen Urologi RSCM FKUI menyarankan pengecekan melalui tes darah dan pemeriksaan kemaluan. "Jika ada benjolan pada kemaluan maka diindikasikan seseorang terkena kanker testis," ucapnya dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (27/5/2015).
(Nurvita Indarini/Nurvita Indarini)