Memang sih, di ruangan ber-AC rasa haus tidak cepat muncul. Setidaknya bila dibandingkan saat berada di ruangan yang pengap, panas, dan membuat tubuh berkeringat. Saat suhu ruangan terasa nyaman, tubuh tidak berkeringat sehingga tidak cepat kehilangan cairan.
Namun demikian, bukan berarti cairan tubuh tidak berkurang di suhu dingin. Dr dr Saptawati Bardosono, MSc, SpGK, dokter gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyebut bahwa penguapan cairan pasti terjadi dari permukaan tubuh sepanjang hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Untung Rugi Minum Teh Manis Saat Santap Sahur dan Berbuka
Bahkan, terkadang keluarnya cairan tubuh tidak berbeda dibandingkan saat berada di ruangan yang tidak ber-AC. Jika di tempat panas cairan tubuh keluar dalam bentuk keringat, di ruangan yang dingin cairan keluar dalam bentuk urine atau air kencing.
Sering merasa beser atau sering buang air kecil saat di ruang ber-AC, bukan? Iya, itu terjadi karena di suhu dingin tubuh cenderung akan menghangatkan dirinya dengan membakar cadangan kalori. Dampak yang muncul dari proses tersebut adalah produksi urine meningkat.
Kembali lagi ke tujuan berpuasa, hawa panas selama masih bisa ditoleransi tubuh seharusnya tidak perlu menjadi beban. Saat merasa nyaman di ruangan ber-AC pun, tubuh mengeluarkan cairan dalam jumlah yang sama. Logikanya, kebutuhan cairannya juga sama dan rasa haus yang ditimbulkan juga sama.
Baca juga: Puasa Tetapi Kurang Minum Air, Begini Tandanya (up/vit)











































