Menurut dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK dari D&I Skin Centre, Denpasar, yang pertama harus dilakukan adalah dengan mengubah kebiasaan. Artinya, jangan mengulangi kebiasaan yang menyebabkan pantat burik.
"Kalau alami (pantata burik-red) bisa menghilang 2-3 bulan, bisa juga pakai krim-krim perawatan kimiawi sesuai resep dokter untuk mengangkat kulit mati, menyamarkan luka. Biasanya di dokter dikasih krim untuk menghilangkan noda-noda," kata dr Nyoman saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (29/7/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dokter Kulit: Pantat Burik Bisa Dicegah Kok
Sementara itu, pada kasus burik karena sering mengalami infeksi kuman, cara mengatasi yang cukup popular menurut dr Eddy yakni dengan merendam pantat (sit bath) pada larutan antiseptik Permanganas Kalikus 1/10000 warna pink. Tujuannya, untuk menjaga kebersihan daerah pantat yang banyak lipatan.
"Bila keluhan berlanjut seperti gatal, bersisik, perih, ataupun bisul bernanah dapat berkonsultasi dengan dokter ahli kulit dan nanti akan diberikan obat-obatan seperti antiperadangan, antijamur, ataupun antibiotik tergantung dari penyebab yang mendasari," kata dr Eddy.
Untuk menghilangkan bekas-bekas hitamnya secara alami, dr Eddy menyarankan untuk menggunakan sabun scrub dan losion atau masker pencerah kulit misalnya saja yang berbahan lemon atau madu. Perawatan seperti itu bisa membantu memudarkan warna burik. Nah, terakhir, prosedur seperti peeling ataupun laser untuk hiperpigmentasi dapat dipertimbangkan untuk kasus-kasus sulit.
Baca juga: Pantat Burik atau Berubah Warna, Mungkinkah Jadi Indikator Penyakit?
(rdn/vit)











































