.webp)
"Hiperaktif itu berbeda dengan orang yang kinestetik. Kalau hiperaktif itu, kecenderungan bergeraknya sangat tidak terkontrol, dan gerakan juga tidak hanya pada bagian-bagian tubuh tertentu saja, tetapi hampir secara keseluruhan," jelas psikolog Liza Marielly Djaprie M.Si,Psi,SC dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (19/8/2015).
Sementara orang kinestetik, gerakan-gerakan tubuhnya masih wajar. Karena seiring dengan bertambahnya usia, yang bersangkutan bisa mengatur kebutuhannya akan gerakan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia mulai tahu tempat, mulai tahu kondisi, mulai tahu dengan siapa misalnya dia berhadapan. Tapi pada orang dewasa yang memang hiperaktif, dia sama sekali tidak mengenal tempat, tidak mengenal situasi. Dia akan selalu bergerak. Akibatnya, jadi mengganggu sekitar," papar Liza.
Dihubungi terpisah, psikolog Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si menuturkan pada anak-anak, gejala hiperaktif biasanya ditandai dengan sering berpindah tempat, banyak bergerak, dan tidak bisa diam. Sedangkan pada usia remaja, biasanya sudah belajar mengatur diri. Kadang-kadang dia berusaha tetap duduk tenang meskipun pikiran cenderung ingin begini atau begitu.
"Pada orang dewasa, kita bisa lihat kalau misalnya tangannya bergerak-gerak terus, atau tangannya menggosok-gosok meja. Tetapi dia akan berusaha untuk mengontrolnya. Mungkin di kepalanya ada pikiran yang berpindah-pindah. Atau ada terlalu banyak hal di pikirannya," tutur perempuan yang akrab disapa Nina ini.
Baca juga: Menggerakan Kaki Saat Duduk Seperti Penjahit, Tanda Sindrom Kaki Gelisah?
Sementara pada orang dewasa, tanda-tanda ADHD (Attention-Deficit Hyperactivity Disorder) antara lain mudah gelisah, memiliki masalah dalam menjalin hubungan, suka menunda pekerjaan atau mengalami kesulitan dalam kerja, dan sering mencari kegiatan yang menantang. Umumnya orang dewasa yang hiperaktif merupakan sosok pemarah, impulsif, tidak dapat bersantai, dan merupakan sosok yang tidak dapat teratur. (vit/vit)
