Tahukah Anda, rasa manis merupakan rasa pertama yang dicari seorang bayi untuk pertama kalinya. Tak heran, air susu ibu (ASI) pun terasa sedikit manis. Seiring bertambahnya usia, rasa manis didapat seseorang dari gula.
Ternyata menggunakan gula terlalu sering dan dalam jumlah besar dapat menimbulkan kecanduan atau adiksi. Hal ini dibuktikan oleh ilmuwan Amerika Serikat beberapa waktu lalu yang menyatakan bahwa produk makanan yang dimaniskan dengan gula atau makanan tinggi fruktosa sirup jagung dapat menyebabkan adiktif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana hal ini dapat terjadi? "Gula akan merangsang dilepasnya endorphin yang membuat seseorang menjadi lebih tenang, nyaman dan rileks," terang spesialis gizi klinik, dr Ida Gunawan, MS, SpGK dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Kamis (3/9/2015).
Oleh karena itu pada mereka yang mengalami 'kecanduan', asupan gula akan meningkatkan kadar serotonin di samping endorphin. Dengan begitu yang bersangkutan akan menjadi lebih nyaman, mudah tertidur, tidak sakit kepala, merasa kenyang, dan mengurangi tremor yang timbul karena putus gula.
Agar tidak kebablasan saat mengonsumsi gula, maka ingatlah untuk selalu menghitung maksimum penggunaan gula sebanyak 5 sendok teh dalam sehari. "Usahakan juga mengurangi asupan gula dari kue maupun bentuk tersembunyi lainnya," saran dr Ida.
Konsumsi gula yang lebih dari 5 sendok teh dalam sehari bisa meningkatkan risiko diabetes. Jika ingin tetap menikmati minuman dan makanan manis, alternatifnya adalah dengan menggunakan pemanis atau sweetener. Tapi jangan asal ambil sweetener. Pastikan sweetener yang Anda konsumsi memiliki nol kalori dan indeks glikemiknya rendah agar aman untuk gula darah. (vit/vit)











































