Kerap kali kolesterol tinggi tidak disadari, karena tidak semua orang merasakan tanda-tandanya. Untuk itu pemeriksaan kolesterol secara teratur perlu dilakukan. Ketika Anda memeriksakan kolesterol total maka hasilnya akan tertuang dalam profil lipid.
Profil lipid menunjukkan tiga hal. Pertama, kadar LDL (low-density lipoprotein) yang sering disebut sebagai kolesterol 'buruk'. Kedua, HDL (high-density lipoprotein) yang kerap disebut kolesterol 'baik'. Ketiga, trigliserida yang merupakan salah satu jenis lemak utama yang mengalir di dalam darah manusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk LDL, kurang dari 130 mg/dL dianggap baik. Dalam rentang 130-159 mg/dL artinya kadar kolesterol batas normal tertinggi. Bila 160-189 mg/dL artinya kadar kolesterol tinggi, dan bila lebih dari 190 mg/dL artinya sangat tinggi.
Kadar trigliserida dalam darah juga dapat menggambarkan risiko seseorang terhadap penyakit jantung. Jika kurang dari 150 mg/dL artinya kadar trigliserida normal. 150-199 mg/dL artinya kadar trigliserida dalam batas normal tertinggi. Sementara 200-499 mg/dL artinya kadar trigliserida tinggi. Bila angkanya sudah lebih dari 500 mg/dL disebut trigliserida sangat tinggi.
![]() |
Jika belum melakukan pemeriksaan kolesterol, adakah tanda fisik yang menandakan kolesterol tubuh tinggi? Apalagi masyarakat Indonesia umumnya mempercayai gejala kolesterol tinggi adalah rasa kaku di belakang leher atau gampang lelah.
dr Iwan Surjadi Handoko dari Kalbe Nutritionals menjelaskan sebagian besar orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi dalam darah (hiperkoleseterolemia) tidak merasakan gejala apapun sampai muncul gejala akibat penyempitan pembuluh darah di jantung atau otak. Gejalanya bisa berupa gejala nyeri dada atau serangan stroke.
"Bisa saja gejala itu sedemikian ringannya sampai orang tidak menyadari bahwa ia mengalami gangguan tersebut. Jadi, gejala yang muncul sebenarnya bukan akibat tingginya kadar kolesterol darah itu sendiri," terang dr Iwan dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (23/9/2015).
Berikut ini beberapa tanda yang bisa jadi merupakan indikasi kolesterol tinggi:
1. Muncul Benjolan Berwarna Kuning Jingga
|
Foto: Thinkstock
|
2. Timbunan Lemak di Sekitar Mata
|
Foto: Thinkstock
|
Sekitar 50 persen orang yang memiliki xanthelasma biasanya bermasalah dengan kadar kolesterolnya. Beberapa di antaranya memiliki kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi dan kadar kolesterol baik (HDL) rendah, atau bisa juga akibat masalah kolesterol lainnya.
Meskipun memang benjolan semacam ini bisa normal terjadi, khususnya pada ras Asia. "Jadi, kalau tidak memiliki riwayat keluarga yang memiliki xanthelasma, kita harus mencurigai kemungkinan kolesterol tinggi bila memiliki benjolan tersebut," pesan dr Iwan.
Xanthelasma tidak menyakitkan dan bisa dihilangkan dengan cara operasi, laser atau cryotherapy. Namun jika melihat ada tanda ini, ada baiknya segera melakukan pemeriksaan kolesterol. Apalagi beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki xanthelasma lebih berisiko terkena penyakit jantung.
Konon kolesterol tinggi juga ditandai dengan menebalnya kuku, jari kaki menjadi pucat saat duduk atau sering kram. Tetapi menurut dr Iwan, keluhan semacam itu sesungguhnya bukan merupakan gejala dari kolesterol tinggi.
3. Perut Terlihat Lebih Maju
|
Foto: Thinkstock
|
Kondisi lingkar perut yang berada di atas normal patut dicurigai sebagai pertanda gangguan kolesterol, di mana kemungkinan besar yang bersangkutan memiliki kolesterol tinggi. Idealnya lingkar pinggang tidak lebih dari setengah kali berat badan. Misalnya jika tinggi badan 160 cm, maka idealnya memiliki lingkar tak lebih dari 80 cm.
Untuk itu jika perut sudah terlihat begitu membuncit jangan tunda untuk melakukan pemeriksaan kolesterol. Ada baiknya Anda juga mulai mengurangi konsumsi makanan berkolesterol dan bergula tinggi, juga yang mengandung lemak trans. Menambahkan plant stanol ester dalam makanan juga bisa dilakukan untuk menurunkan kolesterol dan menjaga kolesterol tetap stabil. Karena plant stanol ester bekerja dengan mengurangi penyerapan kolesterol yang didapat dari makanan maupun yang secara alami diproduksi tubuh.
Halaman 2 dari 4












































