Mata juling atau dalam istilah medis disebut sebagai strabismus terjadi karena adanya kelainan pada pergerakan otot mata. Akibat ketidakseimbangan otot ini, kedua bola mata tidak fokus pada obyek yang sama; yang satu fokus pada obyek yang ingin dilihat, sedangkan mata lain menatap ke obyek atau arah lain.
Lalu apa saja mitos-mitos soal mata juling? Dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, Rabu (30/9/2015) berikut mitos seputar mata juling yang ada di masyarakat.
1. Semua bayi mengalami mata juling
|
Foto: Thinkstock
|
Indikasi mata juling baru dapat terlihat setelah anak berusia satu atau dua tahun. Jika pada usia tiga tahun mata juling tidak membaik, sebaiknya segera diperiksa untuk diberikan penanganan.
2. Mata juling tak bisa sembuh
|
Foto: Thinkstock
|
Jika mata juling karena trauma akibat kecelakaan, penanganan bisa dilakukan dengan operasi.
3. Mata juling akan normal sendiri.
|
Foto: Thinkstock
|
"Ada beberapa orang juga yang memang julingnya kecil, kemudian lama-lama dia bisa hilang sendiri," ujar dr Utami Noor Syabaniyah, SpM, spesialis mata di Ciputra SMG Eye Clinic.
4. Melihat gadget bikin mata juling
|
Foto: Thinkstock
|
Halaman 6 dari 5











































