Narkolepsi atau 'Tukang Tidur'? Begini Bedanya

Serba-serbi Narkolepsi

Narkolepsi atau 'Tukang Tidur'? Begini Bedanya

Radian Nyi Sukmasari, Martha Heriniazwi Dianthi - detikHealth
Rabu, 18 Nov 2015 12:07 WIB
Narkolepsi atau Tukang Tidur? Begini Bedanya
Foto: Getty Images
Jakarta - Narkolepsi rupanya bukan sekadar gangguan tidur biasa, sebab kondisi ini juga memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda.

"Pada skala ringan, biasanya ya sering dinilai pemalas atau tukang tidur itu," ungkap dr Roslan Yusni Al Imam Hasan, SpBS dari Mayapada Hospital saat berbincang dengan detikHealth, dan ditulis Rabu (18/11/2015).

Sedangkan pada taraf yang lebih berat, pasien narkolepsi sering tahu-tahu tertidur di tengah beraktivitas, bahkan sulit dibangunkan dan mendengkur lalu tiba-tiba bangun lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang dia langsung jatuh ke REM (tahapan tidur paling dalam). Paling nggak 10-15 menit bangun dia. Tapi karena habis masuk REM, habis itu dia seger lagi. Trus sebentar, ngantuk lagi," urainya.

Namun secara umum, ngantuk yang dialami pasien narkolepsi tidak kenal waktu dan tempat. "Bisa terjadi kapan aja dan dimana aja, nggak ada kondisi-kondisi tertentu," timpal dr Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT dari RS Medistra saat dihubungi secara terpisah.

Selain durasi, intensitasnya juga tidak jelas. Yang pasti menurut dr Rima, kantuk ini bisa kambuh berkali-kali dalam sehari.

Baca juga: Dokter: Siapapun Bisa Terkena Serangan Tidur Mendadak Ala Narkolepsi

Lantas bagaimana cara membedakan pasien narkolepsi dengan mereka yang gampang ngantuk akibat kurang darah atau diabetes? Menurut dr Andreas Prasadja RPSGT dari RS Mitra Kemayoran, cara membedakannya bisa dilihat dari gejala klasik yang dimiliki narkolepsi, yaitu rasa kantuk yang berlebihan, katapleksi dan kelumpuhan saat tidur.

"Untuk lebih lanjut, periksakan di laboratorium tidur untuk memastikannya," katanya.

Di laboratorium itulah pasien bisa dicek sejauh mana kondisinya, misal sudah berapa lama pasien memperlihatkan tanda-tanda ngantukan atau mudah tertidur saat berkegiatan.

"Kalau cuma hitungan hari kan mungkin capek atau lelah. Tapi kalau sudah dalam hitungan bulan, itu kemungkinan besar narkolepsi," imbuh dr Roslan yang lebih akrab disapa dr Ryu.

Baca juga: Perhatikan, Narkolepsi Hanya Bisa Ketahuan dari Gejala-gejala Ini

Seorang dokter juga baru dapat mengatakan pasien mengalami narkolepsi setelah mengesampingkan gejala yang mengarah pada gangguan kesehatan lain, semisal diabetes atau anemia.

"Misal ada pasien yang gulanya tinggi, kemudian ginjalnya juga sudah fungsinya menurun, ngantuk ya wajar. Tapi kalau yang lain-lain sudah ndak ada, perlu dicurigai itu narkolepsi," saran dr Ryu.

(lll/vit)
Serba-serbi Narkolepsi
10 Konten
Narkolepsi merupakan sebuah gangguan saraf yang mengakibatkan seseorang merasa ngantuk secara berlebihan di siang hari. Namun di malam hari, mereka malah sulit tidur.

Berita Terkait