Jangan Diremehkan, Ini Dampaknya Jika Narkolepsi Tidak Tertangani

Serba-serbi Narkolepsi

Jangan Diremehkan, Ini Dampaknya Jika Narkolepsi Tidak Tertangani

Radian Nyi Sukmasari, Martha Heriniazwi Dianthi - detikHealth
Rabu, 18 Nov 2015 14:10 WIB
Jangan Diremehkan, Ini Dampaknya Jika Narkolepsi Tidak Tertangani
Foto: Getty Images
Jakarta - Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari dan badan lemas sepanjang hari tentu dirasa tidak menyenangkan bagi sebagian orang. Jalannya aktivitas otomatis menjadi terhambat.

Seperti dikutip dari Mayo Clinic, Rabu (18/11/2015), narkolepsi secara garis besar dapat mengakibatkan sejumlah komplikasi, di antaranya:

1. Kesalahpahaman di masyarakat
Secara individual, seorang penyandang narkolepsi akan dinilai sebagai sosok yang pemalas dan sering terlihat lesu. Apalagi bila yang bersangkutan sudah bekerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

dr Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT dari RS Medistra menegaskan, "Performance menjadi menurun pastinya." Hal ini berlaku baik di dunia kerja ataupun di bangku sekolah, mengingat umumnya gejala narkolepsi mulai muncul pada usia remaja.

2. Mengurangi keintiman dengan pasangan
Rasa kantuk yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan gairah seks, hingga impotensi. Tak jarang penyandang narkolepsi tertidur saat sedang berhubungan seksual.

Di sisi lain, emosi yang berlebihan justru memicu gejala narkolepsi yang lain, yaitu katapleksi atau pelemahan otot. Akibatnya, orang-orang semacam ini kemudian cenderung menarik diri dari lingkungan sosial, bahkan lama-kelamaan bisa berujung pada gangguan psikososial.

Baca juga: Narkolepsi atau 'Tukang Tidur'? Begini Bedanya

3. Membahayakan diri
Bila sudah akut, serangan kantuk yang tidak kenal waktu dan tempat dapat membahayakan fisik penyandang narkolepsi.

Dikatakan dr Roslan Yusni Al Imam Hasan, SpBS dari Mayapada Hospital, narkolepsi sejatinya tidak memberikan dampak yang berarti bagi penyandangnya.

"Kecuali kalau sampai pada tahapan mengganggu, misal naik motor trus ngantuk dan jatuh, itu kan bahaya. Makanya harus didampingi," jelasnya dalam perbincangan dengan detikHealth.

4. Obesitas
Penyandang narkolepsi rata-rata juga mengalami obesitas. Penambahan berat badan ini bisa dikaitkan dengan efek samping obat-obatan yang harus dikonsumsi si pasien, meningkatnya gaya hidup sedenter, perilaku rakus makan yang muncul karena kurang tidur, berkurangnya zat hipokretin pengatur siklus tidur di otak, atau bahkan kombinasi antara faktor-faktor ini.

Baca juga: Kurang Dikenal, Pasien Narkolepsi di Indonesia Tidak 'Terjamah'



(lll/vit)
Serba-serbi Narkolepsi
10 Konten
Narkolepsi merupakan sebuah gangguan saraf yang mengakibatkan seseorang merasa ngantuk secara berlebihan di siang hari. Namun di malam hari, mereka malah sulit tidur.

Berita Terkait