Seperti disampaikan dr Priscilla, SpBP-RE dari RS Bunda Jakarta bahwa tindakan ini cukup aman bagi anak. Bahkan bisa dikatakan tak akan menimbulkan nyeri pada si anak.
"Prosedurnya gampang saja. Bayi ditidurkan di tempat tidur atau digendong, pokoknya kita bisa dapet akses enak lihat frenulumnya. Lalu digunting sampai ke belakang, tapi nggak sampai di belakang atau pangkal lidah ya. Harus diawasi itu, jangan sampai terlalu ke pangkal karena ada pembuluh darah di situ," ujar dokter yang akrab disapa dr Priscil tersebut kepada detikHealth dan ditulis pada Selasa (9/2/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun yang perlu diingat, sebenarnya tak semua diagnosis tongue tie harus dilakukan tindakan tongue tie. Teknik yang digunakan pada frenotomi juga bermacam-macam, ada yang menggunakan gunting atau laser. Tapi pada dasarnya prinsip dari tindakan frenotomi sama-sama memotong frenulum.
"Asal bayi ini nggak tongue tie grade 4, nggak lengket banget ke bawah dan masih ada membran yang tipis, prosedurnya bisa kita lakukan di poliklinik saja, jadi frenotomi tanpa bius lokal. Prosedur ini nggak nyeri sama sekali karena memang nggak ada saraf di membran tersebut. Saraf adanya di pangkal lidah. Tapi ini khusus pada kasus kalau si bayi ada membran tipis ya," tutur dr Priscil.
Menurut dr Priscil, membran tipis ini biasanya ampak seperti layar tipis yang ada di bagian bawah lidah anak. Di area tersebut memang tak ada pembuluh darah, sehingga frenotomi biasanya berani dilakukan di poliklinik karena tidak akan terjadi pendarahan.
Sebaliknya, jika dilihat membrannya tebal maka dokter biasanya tidak akan memaksakan frenotomi di poliklinik, karena pasti ada pembuluh darah di sana dan ada risiko perdarahan, sehingga perlu diberikan bius total. Nah, meskipun aman dan dikatakan tak nyeri, namun frenotomi bukan berarti tak punya komplikasi.
"Komplikasi yang bisa terjadi paling menempel ulang. Saat frenotomi, kita kan bikin luka, jadi dia ada permukaan luka kebuka ya menempel lagi dong kalau tidak dilatih. Itulah pentingnya fisioterapi untuk mencegah luka tidak menempel lagi, jadi lidah kebuka terus. Makanya sering-sering di-fisioterapi dan disusui," pesan dokter yang memiliki akun Instagram @priscilla.dr tersebut.
Baca juga: Hai Bunda, Yuk Kenali Tongue Tie dan Lip Tie si Kecil
(ajg/up)











































