"Kalau tuli sementara ya setelah beberapa waktu nanti pendengarannya akan kembali. Tapi kalau tuli permanen, pendengarannya tidak kembali dan harus menggunakan alat bantu dengar," tutur dr Soekiman Soekin, SpTHT-KL, Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Ahli Telinga, Hidung, Tenggorokan dan Bedah Kepala Leher Indonesia (Perhati-KL).
Dikatakan dr Soekirman, penggunaan headphone, bekerja di pabrik dan menonton konser musik merupakan faktor risiko utama terjadinya ketulian karena bising. Lalu, apa saja penyebab tak terduga seseorang bisa mengalami ketulian karena bising? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 4 di antaranya:
Baca juga: Dokter THT: Anak dan Remaja Paling Rentan Alami Ketulian Akibat Bising