4 Gejala Anda Alami Gangguan Pendengaran dan Ketulian

Waspada Tuli karena Bising

4 Gejala Anda Alami Gangguan Pendengaran dan Ketulian

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Jumat, 03 Mar 2017 17:06 WIB
4 Gejala Anda Alami Gangguan Pendengaran dan Ketulian
Foto: thinkstock
Jakarta - Gangguan pendengaran dan ketulian yang Anda alami tidak muncul secara tiba-tiba. Ada gejala-gejala khusus yang bisa Anda kenali ketika pendengaran mengalami gangguan.

dr Soekirman Soekin, SpTHT-KL, Ketua PP Perhimpunan Dokter Ahli Telinga, Hidung, Tenggorok dan Bedah Kepala Leher (Perhati-KL) mengatakan ketulian akibat bising umumnya terjadi bertahap. Dalam artian, kemampuan mendengar akan turun secara perlahan.

"Karena berangsur-angsur jadinya sering tidak diperhatikan. Begitu parah baru kerasa nggak bisa mendengar," tutur dr Soekiman kepada wartawan, baru-baru ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, dr Soekiman menjelaskan ada beberapa gejala yang bisa dilihat ketika mengalami gangguan pendengaran dan ketulian. Apa saja?

Baca juga: Beda Dampak Ketulian Satu Sisi dan Dua Sisi

1. Bayi

Foto: ilustrasi/thinkstock
Pada bayi gangguan pendengaran bisa membuatnya menjadi kurang perhatian. Akibatnya bayi mengalami keterlambatan tumbuh kembang, sulit bicara dan sulit berkomunikasi.

Ciri-ciri bayi yang mengalami gangguan pendengaran adalah tidak terkejut ketika mendengar suara keras dan tidak merespons stimulasi suara yang diberikan orang tua.

2. Anak

Foto: thinsktock
Anak dengan pendengaran normal akan merespons panggilan dan kalimat dengan sesuai. Sebaliknya, anak dengan gangguan pendengaran tidak merespons panggilan dan perintah dengan baik.

Anak dengan gangguan pendengaran juga tidak memiliki perbendaharaan yang banyak dan sulit bicara.

3. Dewasa

Foto: ilustrasi/thinkstock
Pasien gangguan pendengaran dan ketulian dewasa memiliki gejala yang sama seperti anak-anak dan remaja, namun dengan derajat yang lebih tinggi. Misalnya, baru bisa mendengar percakapan saat suara lawan bicara dikeraskan.

Seseorang yang memiliki gangguan pendengaran dan ketulian juga biasanya memiliki suara bicara yang keras.

4. Lansia

Foto: thinkstock
Lansia yang mengalami gangguan pendengaran biasanya sudah berusia lanjut dan memiliki masalah pendengaran bertahun-tahun. Ciri utamanya adalah mengeluh telinga sakit ketika diajak berbicara dengan suara keras.
Halaman 2 dari 5
Pada bayi gangguan pendengaran bisa membuatnya menjadi kurang perhatian. Akibatnya bayi mengalami keterlambatan tumbuh kembang, sulit bicara dan sulit berkomunikasi.

Ciri-ciri bayi yang mengalami gangguan pendengaran adalah tidak terkejut ketika mendengar suara keras dan tidak merespons stimulasi suara yang diberikan orang tua.

Anak dengan pendengaran normal akan merespons panggilan dan kalimat dengan sesuai. Sebaliknya, anak dengan gangguan pendengaran tidak merespons panggilan dan perintah dengan baik.

Anak dengan gangguan pendengaran juga tidak memiliki perbendaharaan yang banyak dan sulit bicara.

Pasien gangguan pendengaran dan ketulian dewasa memiliki gejala yang sama seperti anak-anak dan remaja, namun dengan derajat yang lebih tinggi. Misalnya, baru bisa mendengar percakapan saat suara lawan bicara dikeraskan.

Seseorang yang memiliki gangguan pendengaran dan ketulian juga biasanya memiliki suara bicara yang keras.

Lansia yang mengalami gangguan pendengaran biasanya sudah berusia lanjut dan memiliki masalah pendengaran bertahun-tahun. Ciri utamanya adalah mengeluh telinga sakit ketika diajak berbicara dengan suara keras.

(mrs/up)

Waspada Tuli karena Bising
9 Konten
Tidak semua gangguan pendengaran dan ketulian terjadi karena bawaan lahir. Ada juga jenis ketulian yang muncul akibat paparan suara bising terus-menerus.
Berita Terkait