Metode Diet Pasang Balon Lambung demi Tahan Makan, Aman Nggak Ya?

Metode Diet Pasang Balon Lambung demi Tahan Makan, Aman Nggak Ya?

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Kamis, 17 Agu 2023 05:30 WIB
Metode Diet Pasang Balon Lambung demi Tahan Makan, Aman Nggak Ya?
Pemasangan balon lambung disebut bisa menekan nafsu makan. (Foto: thinkstock)
Jakarta -

Buat kamu yang mungkin ingin mencoba memangkas bobot tubuh tanpa operasi, pemasangan balon lambung bisa menjadi pilihan. Menurut Clinical Manager Jakarta Slimming Center, dr Nathania S Sutisna, SpGK, prosedur ini membuat pasien bisa menahan nafsu makan berlebih lantaran ada 'ganjalan' berupa balon di lambung berisi cairan 550 ml.

Pasien mulanya menelan balon kapsul seukuran ruas jari, kurang lebih seperti kapsul besar. Setelah masuk ke lambung, dilakukan proses imaging untuk melihat apakah sudah dalam posisi yang sempurna saat berada di lambung.

Langkah selanjutnya, dimasukkan cairan khusus melalui selang tipis, sehingga balonnya mengembang. Sebelum prosedur dilakukan, pasien juga diharuskan puasa makan selama 4 jam sebelum treatment dan dua jam puasa minum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Efek Sampingnya?

"Risiko efek sampingnya selama 3-7 hari pemasangan itu kan masih masa adaptasi, jadi pada saat masa adaptasi itu pasien masih bisa merasakan mual-mual atau bahkan muntah, jadi itu ibaratnya lambung masih kenalan ada barang baru di dalam organ kita atau badan kita," terang dr Nathania saat ditemui detikcom di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (16/8/2023).

"Jadi selama proses itu kita harus monitor pasien, pasien akan kita tanyakan sudah makan berapa banyak minum berapa banyak," tegasnya, memastikan kondisi pasien akan terus dipantau.

ADVERTISEMENT

Sementara menyoal efektivitas, menurutnya kembali pada kondisi atau riwayat medis masing-masing orang. Semua perawatan termasuk pemasangan balon lambung akan menghadapi momen saat berat badan terasa stuck.

Itu menurutnya adalah hal yang wajar lantaran tubuh masih beradaptasi. Pasien disarankan untuk tetap rutin menjalani pola diet sesuai yang dianjurkan, yakni rendah kalori dan tinggi protein.

"Jika menyerah, nanti efeknya yoyo," pesan dia.

"Tapi apakah ini efektif atau tidak, ya ini efektif apabila tepat indikasinya itu," jelasnya.




(naf/kna)

Berita Terkait