Kualitas udara di Jakarta yang masih buruk juga memicu masalah pada kulit. Paparan polutan yang menyumbang polusi udara bisa membuat kulit menjadi tidak sehat.
"Jadi dengan polusi udara yang buruk, itu akan berefek bukan hanya bagi kulit tapi juga pigmentasinya," kata dermatolog Dr Wichai Hongcharu dari Mae Fah Luang University, Thailand, di sela acara PIT PERDOSKI, Kamis (24/8/2023).
Dampak polusi udara pada kulit menurutnya hal yang tidak bisa diabaikan. Tips pertama untuk melindungi kulit dari efek polusi adalah memakai tabir surya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, cara menyehatkan kulit dari paparan polutan PM2.5 adalah dengan fokus ke perawatan dermis. Lapisan kulit ini terdiri dari papiler dan retikuler yang mengandung kelenjar keringat sampai pembuluh darah.
Paparan polusi udara yang berkelanjutan menurut Dr Wichai tak hanya berdampak pada lapisan luar kulit, sehingga penting untuk merawat area dermis agar kulit tetap kencang dan sehat.
"Sekarang ada perawatan yang bisa menargetkan dermis utk membuatnya lebih sehat, memberi efek rejuvenasi. Jadi bukan pakai laser karena kan efeknya bisa merusak pigmentasi kulit. Dengan teknologi baru, yang menargetkan dermis, kualitas kulit bisa di-improve untuk menghalau efek polusi," bebernya.
Next: Merawat skin barrier
Kualitas udara yang buruk juga bisa merusak skin barrier. Skin barrier yang terganggu atau rusak dapat mengakibatkan kulit kering, mudah terjadi iritasi dan mudah terserang infeksi.
Selain menghindari paparan polusi secara langsung, juga penting untuk merawat wajah menggunakan skincare dengan efek menjaga pertahanan kulit.
"Pakai moisturizer yang bagus buat kulit. Cari yang efeknya tidak clogged pores. Bisa cari yang bahannya water based jadi kulitnya lebih sehat," tandasnya.
Simak Video "Video: Sama Pentingnya Suplemen dari Dalam dan Luar untuk Proteksi Kulit"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)











































